THE WAY OF SUNNI

 

THE WAY OF SUNNI


Mungkin sebagian orang masih tabu dengan kata sunnah. Seperti dilansir dari salah satu media Indonesia bahwa kata sunnah diserap dari bahasa Arab, as-sunnah. Dalam KBBI  (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata sunnah bermakna: 1) kebiasaan; 2) aturan agama Islam yang didasarkan atas segala apa yang contohkan oleh Rasulullah Shallallahu‘alaihi Wasallam baik perbuatan, perkataan, sikap maupun kebiasaan yang tidak pernah ditinggalkan beliau (hadist); 3) perbuatan yang apabila dilakukan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa.

Dalam agama Islam, kata sunnah merupakan salah satu dari lima komponen dalam hukum Islam (syariat), yakni wajib (fardu), sunnah, haram, makruh, dan mubah. Kelima komponen itu berkonsekuensi pahala ataupun dosa jika dikerjakan atau ditinggalkan.

Pada era saat ini semangat ummat islam dalam menjalankan sunnah yang dibawa  oleh Rasulullah  sudah berkembang pesat. Mulai dari kalangan anak – anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Mereka mulai menjalankan perintah sesuai syari’at.

Penyebab hadirnya semangat dari dalam diri untuk berhijrah adalah bukti bahwa sampainya ajakan dari para asatidz dalam memberikan tausiyah hingga tersentuh hati para muslimin di Indonesia ini hingga menghadirkan warna baru dalam hidup kearah yang lebih baik. Dari ajakan demi ajakan hingga mewabah hingga kesemua kalangan baik muda maupun tua.

Seluruh masjid sudah banyak yang aktif dijadikan sebagai sarana menimba ilmu. Tak jarang anak muda mudi ikut berpartisipasi untuk berlomba lomba dalam mendalami ilmu sesuai syari’at Islam.

Fakta lapangan menunjukkan bahwa untuk menunjukkan bertambahnya ilmu tak sedikit dari mereka yang merubah penampilan sesuai dengan yang diperintahkan oleh Rasulullah baik yang laki-laki maupun perempuan.

Para lelaki muslim yang dulunya menggunakan celana jeans perlahan sudah banyak menggunakan celana cingkrang. Saat sebelumnya hobi menggunakan topi berbagai merek ternama kini lebih akrab dengan peci. Yang dulunya hanya menggunakan kaos bergambar metal ataupun kaos bola kini sudah aktif menggunakan kurta. Bahkan tak jarang postingan disosial media ikut andil dalam proses hijrah tersebut. Lebih senang nge-share info kajian atau sekedar membagikan tautan ilmu agama yang baru diketahuinya hanya sebagai pengingat diri.

Proses hijrah ini kerap kali membutuhkan suatu perjuangan besar. Perlahan namun pasti kita meninggalkan kebiasaan buruk atau sia sia yang selama ini kita habiskan tak bermakna.

Pada sebagian anak muda yang mungkin saja telah menggilai trend rokok elektrik atau yang biasa disebut vape jika sudah mengenal dunia hijrah dengan berat hati harus meninggalkan kebiasaan buruk tersebut. Berbagai cara dilakukan agar terbiasa tanpa alat yang membanggakan itu. Tidak dipungkiri bahwa anak muda penggila vape itu kini telah memiliki komunitas besar.

 

Dalam dunia hijrah yang perlu dijaga adalah istiqomah. Istiqomah dalam meningkatkan keimanan dan taqwa tak lupa untuk merubah sikap dengan benar sesuai ajaran islam. Faktanya sebagian para pemuda yang hobi melihat konten tidak benar sekarang sudah banyak beralih dengan melihat kajian online atau potongan ceramah pendek yang dikemas oleh para asatidz dengan gaya bahasa kekinian yang tidak membosankan.

Saling mengingatkan dalam kebaikan itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim. Dalam bertutur sapa juga ikut dirubah dengan gaya yang lebih islami. Pada umumnya sebagian orang jika bertemu pada seseorang ia akan menyapa dengan sebutan “hai bro” kini telah berganti “Assalamu’alaikum ya akhi” bahkan sebutan untuk para teman pun ikut diganti menjadi akhi dan jikalau perempuan ukhti.

Para kalangan wanita pun tak kalah heboh dalam proses berhijrahnya. Perlahan tapi pasti mulai menahan lisan untuk tidak lagi membuka aib orang lain karena akan sangat menjijikkan jika kelak harus memakan bangkai orang yang dighibahin.

Antusiasme para wanita dalam menghadiri majlis ta’lim tidak bisa dipungkiri. Faktanya mereka tetap bersemangat datang untuk mencari ilmu dari luar rumah karena menyadari bahwa hukum mencari ilmu wajib bagi setiap muslim. Dengan tujuan yang pasti In Syaa Allah akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Tak jauh berbeda dengan lelaki, para wanita yang sedang hijrah pun perlahan mulai merubah penampilan agar terlihat lebih sopan dan tak menimbulkan syahwat bagi para lelaki yang melihatnya. Kini parfum tidak lagi digunakan setiap hendak keluar rumah, melainkan didalam rumah yang baunya hanya bisa dinikmati oleh mahromnya. Eits.. bukan berarti kita keluar rumah dalam keadaan bau ya ukhti karena Rasulullah memerintahkan kita agar senantiasa menjaga kebersihan.

Jika kamu menggunakan wewangian lalu berjalan melintasi lelaki yang bukan mahrom, maka ganjaran yang setimpal akan kamu dapatkan yaitu ibarat ia melakukan zina na’udzubillahi min dzalik. Sungguh rugilah manusia yang seperti itu.

 

Dalam segi penampilan perlahan gamis yang biasanya dipakai jika ada hajatan kini sudah mulai akrab digunakan. Yang dulunya jarang mengenakan kaos kaki maka setelah meniatkan untuk hijrah kaos kaki jadi barang wajib jika keluar rumah. Kerudung yang tipis dan pendek tidak lagi terpakai. Masuk kedalam kotak barang yang hendak disedekahkan. Berbagai hal hal kecil dari mulai handsock, sarung tangan, anak jilbab dan niqob sudah mulai dibeli satu persatu untuk dipergunakan dalam keseharian.

 

Yang sebelumnya sangat menyukai warna warni dan motif bunga bunga perlahan beralih kepada yang polos. Bahkan warna favorit berubah menjadi hitam pekat yang membuat dirinya tidak menjadi pusat perhatian.

Telinga yang dulu akrab dengan berbagai genre musik kini beralih kepada murottal untuk menemani keseharian dalam menghafal Al – Qur’an. Searchingan diponsel bukan lagi tentang musik terbaru, melainkan tilawah yang benar serta menonton para bocah cilik yang sudah pada menuntaskan hapalan matan al-jazariy sebagai motivasi diri untuk segera menuntaskannya.

Lebih aktif mengikuti kelas tahsin guna memperbaiki makhraj huruf atau pelafadzan yang benar. Tak jarang banyak para muslimin dan muslimah yang menghindari kelas tahsin dikarenakan malu pada yang muda karena sudah berumur baru hendak memulai pengucapan yang benar. Bukankah menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim? Ya benar, hukumnya wajib. Jadi, ayo kamu jangan malu untuk terus memperbaikinya.

Bentuk dari kita mengikuti sunnah Rasulullah adalah salah satunya dengan membatasi diri untuk tidak keluar rumah dengan tujuan yang tak penting. Hal ini harus menjadi kebiasaan para akhwat yang berhijrah. Sebab wanita jika keluar rumah maka syaitan akan menghiasi dirinya agar terlihat menarik dimata lawan jenis. Alangkah lebih baik jika keluar rumah bersama mahrom kita ya, namun jika dalam keadaan darurat diperbolehkan kok.

Mulai membiasakan lisan dengan mengawali hal apapun dengan basmallah dan tak lupa membasahi lidah dengan kalimat dzikir untuk memperkuat keimanan jika saja maninggal maka lisan dalam keadaan mengucap kalamullah. Dengan begitu perdetiknya kamu akan mendapatkan pundi pundi pahala dengan lisanmu, bukankah itu sangat menguntungkan kita kelak yaumul hisab? So mulai dari sekarang, buruan.

Muroja’ah adalah cara terbaik untuk melepaskan suara merdu jika punya hehe sehingga mengasah kualitas hapalan Al -Qur’an sehingga ketika sudah menikah maka akan lebih mudah untuk selalu memperdengarkan calon mujahid atau mujahadah dengan hapalan yang kamu punya sebagai madrasah utama. Sunnah mengajarkan kita para wanita untuk memperkaya adab dan ilmu agar kelak anak kita bisa mencontoh ibunya.

Mencari ilmu dengan sunnah itu sungguh menenangkan hati. Yuk tetap semangat bagi yang memulai hijrahnya dan bagi yang sudah hijrah tetap istiqomah dan tingkatkan keimanan.

Memilih jalan sunnah sangat perlu karena islam sudah mengatur dalam setiap rincian tentang kehidupan ini yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah. Akan tetapi jangan jadikan hal ini untuk trend semata karena itu hanya akan membuang masa, niatkan karena Allah dan benar benar ingin menjadi pribadi yang lebih baik.

 

*Asatidz = ustadz, alim ulama yang menyebarkan ilmu syar’i

#THEWAYOFSUNNI

 

HEART TO HEART

 

Siapakah tokoh utama dibalik perubahan mu dalam mengikuti ajaran sunnah ini wahai sahabat? Apakah media sosial? Ataukah diajakin teman ke suatu majelis ilmu lalu kalian merasa nyaman? Atau bahkan dinasehati oleh orang tua? Baiklah, siapa pun itu yang pasti kamu adalah orang yang sangat hebat karena sudah mengambil suatu keputusan besar dalam hidup untuk meningkatkan kualitas diri dari sebelumnya. Alhamdulillah Barakallahu fiikum.

Saya hendak menceritakan sedikit kisah saya tentang how to choose the way of sunni sebagai perpindahan dari segala aspek kehidupan yang sebelumnya terasa absurd, gelap dan tak tertata. Baiklah siapkan cemilan untuk baca kisah saya ini ya hehe semoga kalian dapat mengambil manfaatnya aamiin.

Sekitar tahun 2017 saya bekerja sebagai bakers. Disana saya bertemu beberapa orang yang sangat membuat saya tertekan. Saya tidak merasakan kenyamanan diawal tidak diajak bicara dan bahkan jarang sekali ada yang menatap saya. Kita bekerja dalam satu ruangan 5 orang namun mereka berempat hanya berinteraksi sesama mereka saja, sedang saya tidak dianggap.

Keadaan yang seperti ini justru membuat saya ingin resign namun mengingat belum dapat pekerjaan ganti ya sudahlah menikmati kesunyian sendiri dalam sakit yang tak berdarah tetap dijalani. Disitu saya merasa dikucilkan sekali.

Setiap pulang bekerja saya selalu menghabiskan waktu dikamar menuangkan semua kesedihan dan kekesalan dalam buku diary kecil. Bahkan ketika sholat doanya selalu agar minta dikasi pekerjaan lain yang lebih bagus sehingga terlepas dari perlakuan tidak adil ini.

Saya tidak berani untuk speak up atau minimal bertanya kepada mereka kenapa kalian tidak pernah mengajak saya ngobrol? Atau hanya sekedar untuk ikut tertawa dalam guyonan mereka saja saya takut. Karena mereka hanya akan bicara sama saya jika saya melakukan kesalahan. Mereka menegur saya dengan gaya seperti tidak senang dengan kehadiran saya sebagai anak baru. Nada bicaranya tentunya ketus itulah yang membuat saya bertambah tidak nyaman. Tatapan sinis yang kerap saya terima padahal saya tidak merasa ada yang aneh dari diri saya tapi kok ya kenapa disinisin, itu yang selalu jadi pertanyaan saya.

Suatu ketika tanpa sepengetahuan saya, abang saya masuk ke kamar saya dan menemukan diary curhatan saya tanpa rasa sungkan dibaca semua olehnya. 

Pada malam harinya dia mengembalikan buku diary tersebut kepada saya. Disambut dengan muka merah karena marah dan perasaan malu saya langsung merampas diary tersebut lalu mendorong dia untuk keluar dari  kamar saya.

Tiba- tiba dia mengirim pesan teks kepada saya yang isinya adalah jadwal kajian khusus akhwat saja (wanita). Waktu dan lokasinya terlihat mudah bagi saya dan saya tertarik untuk menghadiri. Pada waktu pertama kalinya datang ke majelis ilmu itu saya minta diantarkan oleh abang saya. Dia yang sudah terlebih dahulu hijrah sering memberikan nasehat kepada saya tentang bagaimana sebaiknya kita berlaku kepada sesama manusia dan bagaimana perlakuan kita kepada Allah Azza Wajalla melalui kebiasaan yang diajarkan oleh Rasulullah.

 

Setiba dilokasi saya disambut oleh ahlul bait yang sangat ramah lembut suaranya sentuhan tangannya terasa begitu menghangatkan hati saya. Telapak tangannya begitu halus menjabat tangan saya sebagai salah satu sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah bahwa bersalaman akan memperkuat tali silaturrahim antar ummat bersaudara.

Tatapan matanya yang menyipit akibat tarikan garis wajah yang tersenyum menyambut muka saya untuk bersentuhan cipika cipiki. Saya tahu dia pasti tersenyum walaupun saya tidak melihat karena tertutupi oleh niqob namun saya merasa ditatap disini.

Dia memeluk saya tanpa rasa ragu ataupun jijik. Menyapu belakang saya seolah seperti sudah kenal lama. Masyaa Allah jika mengingat itu saya merasa bahagia karena merasa dianggap sebagai manusia dan masih ada yang mau berteman dengan saya. Ummu Fazaa ana selalu ingat dirimu semoga Allah Azza Wajalla memberkahi keluarga mu Aamiin Allahumma Aamiin.

Saya diajak masuk kedalam dan bersalaman dengan beberapa ummahat yang sudah terlebih dahulu hadir. Beberapa dari mereka banyak bertanya tentang identitas saya karena saya agak sedikit malu jadi grogi dan malah jawabnya seperti orang yang salah tingkah, haha maklum orang baru semua soalnya.

Saya adalah tipikal orang yang sangat sulit untuk membangun relasi dengan orang lain. Susah untuk menjalin hubungan dengan orang baru sehingga saya lebih sering menghabiskan waktu sendiri dirumah bersama keluarga inti jika bosan masuk kamar rebahan, menulis dan melakukan beberapa kegiatan lainnya.

Beberapa menit berlalu, rumah sudah dipenuhi oleh para ummi sholeha penuntut ilmu. Anak banyak serta ribetnya pakaian syar’I itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk menimba ilmu. Saya melihat mereka begitu kompak saling mengingatkan ilmu kajian pada hari sebelumnya.

Mereka mengeluarkan buku catatan ya meskipun kadang tidak lengkap dikarenakan jika tiba tiba anak menangis maka harus izin kebelakang untuk menenangkan atau jika ada anak yang menangis diteras maka harus izin keluar untuk mendiamkan. Sungguh itu pemandangan yang sangat luar biasa dan memotivasi saya untuk memiliki banyak anak. Karena saya senang dengan ke-riwehan ibu ketika mengurus anak.

Kajian dimulai, Da’I nya sudah datang dan memulai pelajaran. Kami sangat menikmati waktu belajar. Saya yang pemula cuma manggut manggut karena tidak bawa buku catatan akan tetapi karena diajari oleh mereka untuk merekam dengan ponsel nanti di rumah kemudian  disalin maka saya tetap bisa mencatat isi kajian walau harus tertunda.

 

Ketika sesi tanya jawab ada salah seorang ummahat yang bertanya diluar tema yaitu tentang bagaimana caranya agar membuat hati kita tenang ketika ada orang lain yang menyakiti.

Panjang sekali penjelasan yang diberikan oleh da’I tersebut namun ada beberapa kalimat yang masih ingat tidak apa mereka menyakiti hati kita adukan saja semuanya kepada Allah minta kekuatan hati untuk melewati cobaan jangan minta dikurangin cobaannya karena pahalanya juga bakal dikurangi.

Itu adalah kalimat yang selalu saya ingat. Secara tidak sengaja saya mengingat kembali tentang suasana dikantor tempat saya bekerja dimana tidak ada yang menganggap saya. Meresapi kalimat yang diucapkan oleh orang muda lagi berilmu itu bahwa ya teman teman saya itu adalah bentuk ujian Allah kepada saya agar naik kelas.

Allah Azza Wajalla berfirman  “maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (5) sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (6)” Qs. Asy – Syarh : 98

 

Allah menyebutnya sekali lalu ditegaskan kembali dengan ayat berikutnya. Bersama kesulitan akan ada kemudahan benar sekali. Kita sebagai manusia harus bisa menemukan dan menyadari kemudahan yang diberikan oleh Allah.

Dari kisah ini saya mengambil hikmah bahwa Allah hadirkan cobaan pada saya satu hal yaitu tidak dianggap akan tetapi Allah memberikan saya 2 kemudahan yaitu Allah menyentuh hati saya dengan hal baru yang menyejukkan hati saya yaitu sunnah dan yang kedua Allah pertemukan saya dengan banyak teman baru yang lebih menganggap dan menghargai saya untuk special person yaitu ummu Fazaa dan sekarang nambah lagi yaitu ummu Aini. Mereka berdua penguat saya agar tetap istiqomah dan menjadi alarm untuk diri saya bahwa segala sesuatu itu harus diambil hikmahnya. Buah yang saya petik dari majelis ilmu itu adalah sekarang saya sudah menjadi pribadi yang lebih terbuka dan membuka pintu maaf dihati selebar mungkin. Juga agar menjadi pribadi yang selalu berkhusnudzon terhadap orang lain.

Sekarang saya dan teman kantor jadi lebih akrab bahkan sudah saya anggap sebagai kakak kandung sendiri.

Karena setiap keputusan yang saya ambil untuk kehidupan ini selalu saya minta saran dari mereka. Aku sayang kalian kak. Mereka selalu mendukung saya dalam berhijrah bahkan selalu mengirim quotes tentang ilmu syar’I kepada saya. Tetap kompak kita semua ya shohibul jannahku

Jadi, kamu bisa ambil pelajaran dari kisah saya dalam menghadapi ujian hidup dan menghadapi diri sendiri. Jujur saja untuk bisa menyampaikan isi hati kepada orang lain itu tidak mudah. Saya sulit sekali dalam menyampaikan keberat hatian kepada orang lain takut orangnya tersinggung alhasil menyakiti diri sendiri tapi tidak apa apa karena Allah langsung yang membayar kontan keikhlasan kita. Tetap semangat dan istiqomah.

#THEWAYOFSUNNI

 

 

NEW JOURNEY

 

Perjalanan hidup akan terasa lebih nikmat jika kita menikmatinya dengan sepenuh hati. Hal yang sangat sulit sekalipun jika kita tidak menyerah pada kegagalan yang sebelumnya maka kita akan menemukan jawaban yang sebenar – benarnya.

Maka dari itu saya mengajak teman teman semua untuk menjadikan setiap detik dalam kehidupan ini menjadi lebih bermanfaat dan berpeluang dalam pahala. Bukankah akan lebih menguntungkan jika kita cuma duduk – duduk santai namun dapat pahala, caranya gimana? Yuk simak perjalanan aku dalam menabung pahala dalam per detiknya. Check it out

Setelah pertemuan pertama dengan teman baru yang membawa hidayah kepada saya, sejak saat itu hari - hari saya jadi kian sibuk melihat jadwal kajian. Mempersiapkan apa pun kebutuhan dalam mengikuti ta’lim sudah menjadi kebiasaan baru saya. Sedikit demi sedikit alhamdulillah bertambah ilmu dalam menyikapi hidup sesuai ilmu syar’i. Banyak sekali hal yang saya sering lakukan ternyata tidak ada dalam syari’at sehingga tergolong dalam kesia-siaan.

Ketika dikantor saya mencoba untuk melapangkan hati saya sesuai nasehat yang saya dengarkan pada kajian waktu itu. Saya mencoba dengan keras untuk berdamai dengan hati saya bahwa ini hanya sementara dan saya tekadkan dalam hati bahwa saya mampu untuk melewati hal ini Allah Azza Wajalla akan ganti dengan hal yang lebih baik.

Hari terus berganti dan saya semakin akrab dengan teman baru saya. Ummu Fazaa gencar sekali memberikan semangat dan menggenggam erat tangan saya. Selayaknya burung yang terbang bebas di awan tanpa tujuan maka ummu Fazaa hadir sebagai perantara untuk menunjukkan tujuan kehidupan ini.

Ummu Aini pun lengkap dengan tawanya yang selalu menghibur hati saya serta memberikan contoh hidup oleh para istri istri Rasulullah yang patut ditiru serta bagaimana seharusnya seorang wanita bersikap. Aahh sayang kalian, kak

Untuk membiasakan diri dengan hal baru bukanlah hal mudah. Lupa adalah satu hal yang tak pernah luput dari saya. Jujur saja saya adalah orang yang mudah lupa. Banyak berbagai kebiasaan yang disunnahkan oleh Rasulullah dari mulai bangun pagi saya akan usahakan untuk selalu membaca doa ketika bangun tidur. Itu semua saya lakukan demi menabung pahala dari aktivitas ringan yang tidak memakan waktu, dan juga membuat hari jadi lebih tertata. Jujur saja dengan seperti itu saya jadi merasa sayang sekali jika harus terlupa untuk berdoa ketika hendak melakukan sesuatu namun jikalau tak sempat saya mampukan lisan saya walau hanya kalimat basmallah. Itu akan menambah barokah dan kekuatan hati untuk condong kepada Allah Azza Wajalla.

 

Masuk kamar mandi saya usahakan untuk mendahulukan kaki kiri dan keluar dengan mendahulukan kaki kiri serta tidak lupa membaca doa agar terhindar dari syaitan laki laki dan syaitan perempuan yang siap menggoda untuk berlama- lama. Apakah kalian adalah orang yang suka berlama- lama di kamar mandi? Tempat yang lembab dan gelap adalah tempat favoritnya syaitan, sudah jelas bahwa kamar mandi adalah salah satu tempat mereka.

Menurut kamu bagaimana dia akan menggoda kita? Dari beberapa buku yang saya baca ia akan mengerahkan segala tenaga untuk membuat kita betah disana dengan berbagai cara salah satunya mungkin akan bersenandung mengeluarkan bakat terpendam yaitu suara emas. Dengan bersantai dan membuang waktu hingga habislah waktu subuh lalu terhitung sebagai orang yang lalai. Dan masih banyak cara lain lagi.

Saya ingat sekali kata salah seorang ustadz pada saat mengisi kajian khusus akhwat katanya begini “pada saat kita tidur syaitan menginap tidur dikedua lobang hidung maka untuk mengusirnya adalah dengan air wudhu” maka dari itu saya selalu usahakan wudhu setelah selesai mandi pagi walaupun sedang tidak bisa sholat. Tujuannya yaitu untuk mengusir syaitan dari hidung saya dan yang kedua untuk meraih pahala serta keberkahan yang mana itu merupakan hal yang disunnahkan.

Hal bermanfaat yang bisa kita lakukan diwaktu subuh adalah sholat dua raka’at sebelum subuh atau yang dikenal sebagai sholat sunnah fajar yang pahalanya luar biasa lalu kita lanjut dengan yang wajib yaitu sholat fardhu subuh dua raka’at kemudian berdo’a , membaca Al - Qur’an dan membaca dzikir pagi. Untuk dzikir kalian bisa liat di internet dengan judul dzikir pagi petang dan dibaca sesuai waktunya ya. Semoga bisa menambah ilmu ya walaupun cuma sedikit.

Satu jam setelah sholat subuh adalah waktu terbaik untuk melakukan sholat dhuha. Eits.. namun ada waktu sekitar beberapa menit menjelang matahari naik dan itu disebut waktu tanduk syaitan sedang naik maka dilarang untuk melakukan sholat ya guys. Untuk lebih lanjut kalian bisa lihat videonya di internet informasi mengenai waktu tanduk syaitan yang disampaikan oleh ustadz.

Setiap apapun yang saya lakukan sebisa mungkin mengawalinya dengan membaca basmallah, bahkan memakai baju, mulai memasak dan lainnya. Kalian boleh membacanya dalam hati ataupun di zaharkan lebih baik. Bukankah itu akan tetap bernilai pahala karena kita senantiasa mengingat Allah Azza Wajalla dalam hati kita. Tentunya ya karena ini juga merupakan sunnah, jika dilakukan akan memperoleh pahala jika tidak dilakukan tidak berdosa. Bukankah lebih baik jika kita mendapat pahala dari hal yang ringan? Yuk kita biasakan.

Dalam keseharian memungut pahala serta mengharap berkah saya selalu tanamkan dalam hati saya bahwa untuk melakukan ini harus didasari dengan hati yang tulus dan ikhlas, murni karena mengharap pahala dan ridho dari-Nya.

Keikhlasan dalam memiliki hubungan dengan orang lain adalah menjadi poin utama dalam list saya. Maksudnya kak?

Jadi gini dalam koneksi kita kepada manusia lain baik itu saudara kandung, teman, tetangga, sahabat maupun orang tua haruslah didasari dengan keihlasan dan kejernihan hati. Jangan pernah sekalipun menyimpan hasad maka diri sendiri yang akan menuainya. Sampai sini paham ya teman teman? Baiklah lanjut.

Jujur saja kamu pasti pernah dibohongin, ditipu, disepelekan, tidak dianggap bahkan tanpa segan segan diusia yang tak muda lagi ini pun ikut dibully. Tidak muda dalam artian bukan anak sekolah lagi ya hehe. Kerap kali hal tersebut membuat mental kita menjadi down sehingga terkadang terbersit di hati ingin sekali membalas perbuatan orang yang mendzolimi kita tersebut. Akan tetapi sesungguhnya dalam Islam kita diajarkan untuk bersabar serta mendo’akan semoga orang yang mendzolimi kita tersebut segera sadar dan bertaubat. Tapi ini justru bukan hal yang mudah ya teman. Maka disinilah kita mulai membiasakan diri agar menuju peningkatan kualitas hidup.

Itu adalah beberapa hal yang saya lakukan dan mulai biasakan disaat baru hijrah. Dan masih banyak lagi tantangan dari linkungan sekitar. Hal itu akan saya bahas dihalaman berikutnya tentang bagaimana cara mengalahkan diri sendiri dalam mengerjar pahala. Yuk lanjut.

#THEWAYOFSUNNI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AS SIMPLE AS WATER

 

Saya harap kalian yang sedang membaca tulisan ini dalam keadaan bahagia dan sedang memiliki pikiran yang jernih serta kebeningan hati. Saya pernah baca sebuah buku yang sangat menarik hati kira – kira isinya seperti ini “Pribadi rumah kaca adalah pribadi yang terlihat dan terbaca jelas kebaikannya, niatnya dan kesetiaannya sehingga dia tidak mendapat prasangka buruk apapun dari orang lain” Unknown

Dapat kita artikan bahwa penulis tersebut ingin menjelaskan bahwa jika kita hidup sebagai pribadi yang jujur dengan sepenuh hati tanpa ada rasa iri dengki maka itu akan terpancar jelas kemurnian hati kita dihadapan orang lain tanpa kita menjelaskan ketulusannya.

Orang dapat menilai langsung bagaimana sebenarnya pribadi kita dari tingkah laku, tutur bahasa dan sopan santun kita terhadap orang lain. Dengan terus melakukan kebaikan kepada orang yang sangat membutuhkan tanpa meminta balasan apapun itu juga merupakan bentuk keikhlasan dan kejujuran hati. Saya ingin bertanya, apa sebenarnya motto hidup Anda terhadap manusia lainnya?

Baiklah saya akan ceritakan sedikit tentang keinginan hati saya semoga kalian bisa jadikan referensi untuk menambah pahala. Silahkan ambil faedahnya.

Saya selalu ingin menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain. Bisa membantu orang yang sedang dalam kesusahan rasanya seperti ada perasaan yang lega seperti yang dirasakan oleh orang yang ditolong tersebut. Misinya jelas yaitu menebar manfaat namun ada saja orang yang berprasangka buruk namun tidak saya hiraukan toh itu bukan merupakan sesuatu yang harus dijadikan beban. In Syaa Allah dengan apa yang kita tanam kita juga akan menuainya kembali, tidak sekarang mungkin dikemudian hari anak cucu kita yang kelak akan menuainya.

 

Allah Azza Wajalla yang Maha Baik Lagi Maha Penyayang memberi saya sebuah kemampuan untuk mendeteksi yaitu jika ada orang yang berniat buruk kepada saya dengan cepat Allah tunjukkan bahwa orang tersebut punya niat tidak baik sehingga saya bisa menyadari hal tersebut lalu menghindar dari kerugian yang bakal disebabkan oleh orang itu. Entah kamu juga punya insting seperti itu atau tidak, jika iya kita adalah orang yang beruntung.

Dalam menebar manfaat sebisa mungkin saya akan memilih orang yang memang tidak bisa membalas kebaikan tersebut. Itu saya lakukan semata – mata hanya untuk mendapat pahala dari Allah Azza Wajalla. Itu adalah sebuah pilihan yang memang dari hati terdalam.

Ada banyak orang yang berada disekitar kita membutuhkan pertolongan kita namun terkadang kita saja yang belum peka membaca keadaan. Maka dari itu kali ini saya hendak mengajak teman teman bisa melakukan hal yang mulia ini atau bahkan mampu melakukan lebih kenapa tidak? Bukankah Allah sangat menyenangi hambanya yang bermanfaat untuk orang lain? Ayo bersama kita menggerakkan tubuh kita untuk menolong orang lain terutama kedua orang tua, keluarga kemudian saudara seiman. Allah pasti akan memberikan pahala yang luar biasa.

Menolong orang lain tidak hanya tentang memberi uang loh ya, kita bisa saja lakukan dengan membantu secara tenaga. Ayo gerakkan seluruh anggota tubuh kita untuk kebaikan karena seluruh ni’mat kelak akan diminta pertanggung jawabannya termasuk ni’mat kesehatanan anggota tubuh kita, apa yang sudah dilakukan untuk saudara seiman dan untuk agama Allah.

Kita bisa juga membantu secara pikiran, artinya mungkin disekitar kita ada teman yang sedang susah hatinya, kacau pikirannya bahkan hatinya tidak tenang namun ia menyembunyikannya. Pastinya Allah akan gerakkan hati kita untuk mampu mendeteksi kegelisahan teman kita lalu hadir sebagai penjernih pikirannya. Itu harus tetap kita jaga. Dan masih banyak cara lain agar membantu orang lain yang sedang kesusahan.

Boleh juga membantu orang yang kesusahan dalam fase memberi semangat yang positif hingga meningkatkan harga diri dan kepercayaan dirinya lalu menjadi berani melakukan banyak hal. Dalam melakukan kebaikan kita tidak membutuhkan penilaian orang lain terhadap kita. Pujian dan celaan bukanlah harapan kita. Fokusnya hanya untuk mendapat ridho dan pahala dari -Nya. 

Perjalanan hijrah yang masih seumur jagung ini telah banyak membawa perubahan terhadap diri saya yang minim ilmu ini. Saya sudah tidak lagi mengkhawatirkan tentang penilaian orang terhadap diri saya. Apapun yang orang katakan saya hanya mengambil hikmah dan hal positifnya. Didalam Islam kita harus berlomba lomba dalam melakukan ketaatan. Karena Allah sangat menyukai hal itu.

Ketika iman sedang lemah sering kali kita lalai hingga terlena kembali pada masa kelam. Faktanya hati kita tidak bisa melakukan 2 hal sekaligus yaitu kebaikan dan keburukan.

 

Jikalau kita sedang aktif melakukan kebaikan - kebaikan maka hati kita juga akan terus menatap dunia kebaikan apa lagi yang akan saya lakukan sehingga ia condong kepada hal tersebut. Sesungguhnya hati pun akan ada masa lelahnya menatap dunia. Cara terbaik untuk mengistirahatkan hati adalah dengan hadir dimajelis ilmu dan mengambil manfaat dari yang disampaikan oleh pemateri kajian.

Namun jikalau kita secara tidak sengaja melakukan keburukan atau pun khilaf maka hendaknya bersegera memohon ampun kepada Allah. Karena jika sedikit saja kita nodai hati kita dengan maksiat perlahan maksiat itu akan membuat kita bermudah-mudahan dalam menambah maksiat lainnya hingga condong ke arah tersebut.

Maka jika hati kita sedang diberi oleh Allah hidayah yaitu dipenuhi segala aspek kebaikan dan dihalangi untuk berbuat maksiat maka harus kita jaga hidayah tersebut dengan cara menambah lagi kebaikan dari sebelumnya.

 

Jika hendak menolong orang lain maka utamakan adalah keikhlasan maka Allah akan selanjutnya adalah urusan Allah. Buat kalian yang sudah dalam tahap istiqomah terus jaga semangat ibadahnya karena syaitan masuk dari celah yang tidak disangka- sangka.

Jadilah pribadi yang hatinya condong ke arah kebaikan. Selalu meningkatkan iman dan taqwa terhadap Allah Azza Wajalla. Respon orang disekitar tidak jadi alasan untuk menutup kemungkinan bahwa kita tidak jadi membantu orang. Respon buruk jangan sampai menghalangi niat baik kita. Jika sudah punya niat In Syaa Allah diberi kemudahan.

Sampai tahap ini kalian pasti paham kenapa saya menamai sub judul ini dengan as simple as water. Jadilah seperti air yang bening. Bening hatinya tanpa ada penyakit hati yang memberi noda hitam sehingga membuat keruh hati kita. Sampai jumpa dihalaman berikutnya.

#THEWAYOFSUNNI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PRAY, FOR WHAT?

 

Dalam perjalanan hijrah ini banyak sekali hal baru yang saya temukan. Semua itu adalah anugerah terbesar dari Allah Azza Wa Jalla yang telah menyentuh hati saya untuk membenarkan tujuan kehidupan saya yang sebentar ini. Hidayah yang diberikan kepada saya sedikit demi sedikit mampu menutup sebahagian akses menuju hal sia -sia yang biasa saya lakukan.

Terkadang saya sampai lupa apa tujuan saya diciptakan di dunia ini. Apakah teman – teman semua tahu? Baiklah kali ini saya akan menceritakan sedikit ilmu tentang tujuan kita berdoa, yuk simak.

Dahulu ketika duduk di sekolah dasar tujuan hidup saya adalah bagaimana caranya agar menjadi juara kelas sehingga menjadi anak yang sangat terpopuler disekolah yang disenangi oleh banyak teman dan guru.

Tidak lupa juga bagaimana caranya agar memiliki nim yang tinggi yang semata mata hanya untuk bisa lolos masuk ke sekolah menengah pertama terfavorit di kampung saya tercinta ini.

Dengan itu saya berusaha dengan giat belajar, rutin mengerjakan tugas yang diberikan guru serta tak lupa berdo’a. Setiap saya selesai sholat, do’a saya itu- itu terus “Ya Rabbi, luluskanlah hambamu yang lemah ini untuk masuk ke SMP favorit aamiin”.

Meningkatkan kualitas ibadah adalah cara saya merayu Sang Ilahi untuk memberikan izin kepada saya agar masuk ke sekolah tersebut. Namun Qadarullah, takdir berkata lain.

Pada hari testing saya sakit namun tetap mengoptimalkan usaha dengan tetap menghadiri ujian tertulis. Pada saat teman teman ujian yang lain sedang konsentrasi mengerjakan soal tes, saya sibuk menahan rasa sakit hingga membuat keringat dingin dan pucat pasi.

Berulang saya menatap telapak tangan saya yang sudah berwarna putih bak tidak berdarah. Pandangan saya jadi buram kepala saya seperti terasa berputar dan tiba- tiba saya sudah tidak sadarkan diri lagi.

Sebesar itu perjuangan saya untuk bisa masuk ke sekolah tersebut namun Allah belum kasi izin. Saya dinyatakan tidak lulus karena masih sedikit dari soal itu yang terjawab.

Jadilah saya masuk ke SMP terfavorit kedua. Saya tidak ada planning untuk bisa masuk ke sekolah itu. Karena saya percaya diri pasti akan lulus di tempat sebelumnya. Saya mengingat lagi kebaikan dan rayuan yang sudah saya sampaikan kepada Allah.

Setelah 3 tahun hidup di SMP akhirnya saya tetap mengumpulkan semangat bagaimana caranya agar bisa masuk SMA favorit. Mengikuti bimbel agar mendukung usaha saya dalam memenuhi kriteria yang diinginkan, saya lakukan. Berdo’a hingga puasa sunnah dilakukan demi agar lolos pun saya lakukan.

 

Yang hendak saya tuju adalah sekolah menengah atas negeri 2 karena baru saja bertaraf Internasional dan baju seragamnya keren sekali bak sekolah di ibu kota. Namun Allah menakdirkan saya lulus di sekolah menengah atas negeri 1. Ini bukanlah tujuan saya. Karena disini tempatnya para kutu buku yang memiliki IQ diatas rata – rata, sedangkan saya sadar diri hanya punya secuil ilmu. Alhamdulillah saya bersyukur.

Allah mengabulkan do’a saya karena minta diluluskan disekolah terbaik. Disana banyak saya dapati teman yang luar biasa yang menolong saya dan kita berteman hingga saat ini. Mereka juga adalah supporter terbesar saya dalam berkarya, terimakasih shohibul jannahku️.

Setelah lulus SMA tujuan hidup saya berbeda lagi, yaitu ingin masuk ptn favorit. Alhamdulillah Allah mendengarkan do’a saya dan mengabulkannya. Namun saya dihadapkan dalam kondisi yang berbeda.

Usaha orang tua saya bangkrut hingga tidak ada yang tersisa. Orang tua saya tidak mampu untuk membiayai. Karena dari kecil bukan anak yang mandiri alhasil saya tidak berani ambil resiko untuk kerja sambil kuliah, takut setengah jalan dan akhirnya sia sia.

Lalu saya bekerja dan mendapat teman baru. Hanya teman tegur sapa biasa karena saya tipe orang yang kurang pandai dalam  pergaulan jadi susah untuk punya teman dekat. Lama saya hidup sebagai pribadi yang seperti itu hingga saya dipertemukan dengan sahabat baru yang selalu menemani saya dalam menuntut ilmu syar’I yang benar benar menyadarkan bahwa tujuan hidup saya selama ini SALAH BESAR.

Teman saya bertanya apa tujuan hidup ya saya jawab ingin jadi orang yang sukses, punya keluarga yang harmonis, membahagiakan orang tua dan punya teman yang selalu support saya. Teman saya jawab ya tujuan hidup saya sudah baik namun ada yang kurang. Mulai saat ini harus merubah tujuan saya. Karena hidup di dunia cuma sebentar sedangkan akhirat tempat selamanya. Teman saya menasehati saya yang telah hidup hingga 23 tahun ini namun tak menemukan tujuan yang mutlak.

Katanya “jangan pernah gadaikan ibadah mu hanya untuk sekeping kenikmatan dunia”.

Saya kurang nalar apa tujuannya. Kemudian dijelaskan kembali olehnya.

Ada kisah bahwa ada orang yang rugi, lama hidup didunia rajin sholat serta ibadah lainnya namun ketika ditimbang dihari kiamat pahalanya tidak ada, dia heran dan bertanya “dimana pahala sholat yang saya lakukan ya Allah? Pahala shodaqoh serta tadarrus dan juga puasa?”

Lalu Allah menjawab “bukankah kamu sholat hanya untuk diluluskan proyekmu? Kan sudah saya loloskan. Kamu juga shodaqoh untuk mendapatkan rezeki lebih, kan sudah saya beri. Sekarang ya tidak ada lagi”

Kira kira seperti itu gambaran dari cerita sahabat saya tentang orang yang menukar pahala akhirat untuk sekeping kenikmatan dunia. Bukankah meruginya seseorang jika ia melakukan hal itu.

 

Maka saya mentela’ah semua tujuan sholat saya dari dahulu semata mata meminta imbalan yang ada didunia. Sungguh menyesal kenapa tidak bertemu dengan sahabat saya ini dari dahulu kala. Dengan itu saya merubah tujuan ibadah saya untuk kehidupan akhirat. Saya yakin Allah akan penuhi dunia saya. Aamiin Yaa Robbal ‘alamiin. Bukankah Allah sudah menjamin kehidupan kita di dunia? Hingga rezeki seekor cacing didasar laut pun sudah Allah atur Sedangkan untuk akhirat kitalah yang akan menentukannya, mulai menata akhirat kita didunia.

 

Baiklah sudahkan kalian menikmati kisah saya ini? Bagaimana manfaatnya dari kisah yg semalam? Kisah ini saya ambil hikmahnya untuk ikhlas beribadah. Sampai berjumpa dihalaman berikutnya

 

#THEWAYOFSUNNI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

THE HARD THING TO BE HONEST

 

Banyak orang sepakat bahwa yang paling sulit di dunia ini adalah menjaga keikhlasan hati, benarkah seperti itu? Hati yang bersih dan bening akan memancarkan cahayanya melalui tindakan – tindakan yang mengandung kebaikan tanpa rasa ragu sedikit pun. Apakah kamu setuju? Kalau saya setuju.

Kebaikan yang bersumber dari hati akan sampai kepada puncak kebahagian yang alami dan hanya orang tertentu yang dapat merasakannya. Banyak sekali hal yang mesti kita gali dalam mempelajari ilmu as – sunnah terutama tentang risalah hati.

Hati akan mengeras apabila terus menerus diisi dengan maksiat. Allah Azza Wa Jalla Sang Maha Pembolak Balik hati sangat mencintai hamba yang hatinya condong pada kebaikan dan dengan sekuat tenaga menutup dengan rapat kebaikan yang telah dilakukan tersebut. Menutup dengan rapat? Maksudnya?

Mungkin teman teman masih bingung dengan tujuan obrolan saya, baik akan saya berikan contoh yang In Syaa Allah bisa bersama kita mengambil manfaatnya untuk dijadikan pelajaran dalam meningkatkan iman dan taqwa kita sebagai mukmin yang wajib menuntut ilmu.

Hati tanpa kita suruh sudah pasti akan mengamati dunia. Memperhatikan ritme pergolakan dunia sudah menjadi hal yang biasa dan tak jarang sekali hati yang lemah ikut terbawa arus oleh kejamnya dunia.

Salah satu penyakit hati manusia ialah hubbud dunia atau yang sering kita dengar artinya ialah cinta dunia.  Bukankah dunia dimata Allah hanya seperti sebelah seekor sayap nyamuk? Lantas mengapa kita mati – matian mengejar dunia meninggalkan kewajiban sebagai hamba Allah? Apa yang kita cari sebenarnya? Harta? Kedudukan? Anak yang sukses? Istri yang cantik? Kembali lagi kepada tujuan kita diciptakan yaitu untuk menyembah Allah Azza Wa Jalla.

Kewajiban seorang muslim ialah menyembah Allah dengan sebaik baiknya ilmu yang benar. Maka kita harus menuntut ilmu dengan banyak cara salah satunya ialah dengan menghadiri majlis ta’lim. Hadir saja tidak cukup. Kita harus hadir disitu dengan membawa hati kita dalam duduk yang tenang  serta fikiran yang terkontrol serta niat yang lurus.

Dunia hanya sebentar untuk itu jangan terlalu memaksakan diri untuk mampu mengikuti arusnya yang justru akan menghancurkan hati yang sifatnya condong.

Pada halaman sebelumnya saya sudah katakan bahwa hati tidak bisa berjalan dengan dua kubu yaitu kebaikan dan kemaksiatan. Jika kalian melakukan kebaikan hendaklah memupuknya dengan menambah kebaikan lainnya. Sedangkan jika kalian melakukan kemaksiatan maka hal baik akan tersingkirkan oleh maksiat tersebut.

Jika Allah telah memberikan hidayah kepada kita maka hendaklah menjaga hati kita untuk senantiasa mengingat Allah. Sedang hidayah hakikatnya dicari bukan ditunggu. Terkadang disitu saya merasa heran kenapa ada orang yang mengatakan “belum datang hidayah” sangat tidak cocok sekali kata kata tersebut seolah enggan untuk kembali kepada Allah. Padahal Allah setiap hari memanggil kita untuk datang kepadanya melalui sholat fardu 5 waktu. Begitupun kita sering lengah hingga mengakhirkannya.

Misalnya begini kita sedang menelepon seseorang pada waktu subuh kemudian tidak dijawab, nomor teleponnya aktif tapi tidak diangkat. Ya kita berpikir positif saja dong ya mungkin belum bangun. Lanjut lagi pada waktu siang kita telepon lagi tetap tidak diangkat padahal sedang online. Kemudian petang kita telepon lagi lalu tidak dijawab lagi padahal dalam keadaan online juga. Sampai waktu maghrib dan isya ditelepon tetap tidak diangkat, nah gimana perasaan kalian? Sakit bukan diabaikan ? Mungkin kita akan marah mengutuk orang tersebut karena tidak menghargai kita. Atau bahkan kita akan memblokir orang tersebut dari hidup kita.

Begitulah hal yang dirasakan oleh Allah berkali kali diabaikan padahal Allah sama sekali tidak membutuhkan sholat kita. Kita sendirilah yang akan merasakan akibatnya. Akan tetapi Allah Azza Wa Jalla Maha Pemaaf kepada hambanya yang jujur dengan hatinya. Ia akan menerima taubat yang sungguh – sungguh dari hambanya. Begitu mulianya Allah kepada kita yang hina ini.

 

Maka yang perlu diperbaiki disini adalah hati. Hati kita yang telah lama mati oleh ribuan keinginan untuk menapaki dunia hingga membuat hati usang kering kerontang layaknya mawar dipadang pasir, tentu akan mati ya. Benar itulah hati kita, mati.

Hati kita itu butuh obat mujarab dalam bentuk siraman yang membuatnya hidup kembali dan segar. Tahukah kalian apa itu obatnya ? Obatnya ialah duduk di majelis ilmu mendengarkan kajian. Karena jika kita sudah duduk dimajelis ilmu maka tidak akan lagi terpikir oleh kita permasalahan rumit yang sedang kita hadapi. Tuntutan hidup yang sangat melelahkan terpinggirkan sementara oleh tetesan air nasehat yang menghidupkan kembali hati yang mati. Hati kita akan menjadi istirahat dari hiruk pikuk dunia. Jika tidak mampu menghadiri majlis ilmu secara langsung, teman – teman bisa melihatnya dari internet namun saran saya langsung saja ke tempatnya. Namun jika sudah menghadiri kajian namun tetap terpikir dengan hal dunia wah itu hatinya keras sekali butuh waktu lama untuk menyegarkannya.

Respon hati terhadap kebaikan bisa menjadi tolak ukur kita dalam melihat kualitas hati. Pada contoh lain tak jarang sekali kita jika berpuasa telah menggadaikannya dengan sanjungan orang lain. Jika menahan puasanya saja itu bukanlah hal yang sulit. Yang sulit itu ialah menjaga hati ketika berpuasa.

 

Banyak dari kita jika berpuasa mampu menahan lapar dan haus. Dari subuh sudah ikhlas melakukan banyak kebaikan kebaikan demi menabung pahala, seperti sholat fardu, bertadarus lanjut berdoa dengan tulus dan ikhlas kepada Allah tanpa sedikitpun keraguan.

Ketika matahari sudah terbit hati masih ikhlas melakukan sholat dhuha serta kebaikan lainnya, namun ketika siang hari tiba hati mulai gelisah. Bukan gelisah karena lapar melainkan gelisah karena belum ada yang nawarin makan. Maksudnya? Jadi begini

 

Bukankah jika satu orang saja yang menawarkan kita makan maka disitulah kejujuran hati ditanya. Ketika kita menjawab dengan penolakan lalu menjelaskan bahwa kita sedang berpuasa disitulah letak nodanya yaitu sebisa mungkin kita menutupi kebaikan yang kita lakukan dihadapan manusia. Alternatif yang bisa kita lakukan adalah menghindarkan diri dari orang lain yang berpotensi bakal bertanya hal serupa. Sebaiknya kita sembunyikan ibadah kita.

 

Biarlah hanya Allah yang mengetahui kebaikan yang kita lakukan, karena semakin sedikit orang mengetahui kebaikan kita maka Allah semakin mencintai kita. Kejujuran hati dalam melakukan kebaikan hanya terkhusus untuk Allah Azza Wa Jalla. Tidak ada rasa ingin dipuji oleh orang lain bahkan sebaik baiknya kebaikan adalah kebaikan yang dilupakan. Tidak perlu diingat karena hal itu hanya akan menumbuhkan rasa sombong pada hati kita.

 

Itulah sedikit kisah yang InSyaa Allah teman teman bisa ambil manfaatnya. Menutupi kebaikan yang telah kita lakukan, seperti menghadiri majelis ilmu, berpuasa dan lainnya.

#THEWAYOFSUNNI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HEART IS PRIORITY

 

Pada episode kali ini saya akan membahas tentang prioritas. Apakah kamu punya prioritas? Seperti apa prioritas itu? Keluarga? Pekerjaan? Hati? Perasaan? Baiklah pada sesi ini mari kita uleg uleg tentang menjadikan hati sebagai prioritas. Lets go!

Ada perkara yang sering menjadi benalu dalam hati manusia. Dimana benalu tersebutlah yang akan menyebabkan hati kita untuk mendapat keikhlasan yang sebenarnya.

Dengan itu jika kita sudah menyadari kehadiran benalu tersebut hendaklah kita dengan bersegera menyiapkan gunting untuk memotong benalu itu dari hati kita. Perkara tersebut ialah hubbud dunya atau yang biasa disebut cinta dunia.

Sering sekali kita menganggap bahwa dunia adalah segalanya. Sejatinya dunia adalah jembatan bukan tujuan. Siapapun yang telah menjadikan dunia hanyalah pijakan atau jembatan menuju kepada urusan akhiratnya maka dia akan mencarinya dengan bersahaja tanpa menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

 

Ada 5 sifat pencinta dunia yang tidak ada manfaatnya jika bermegah megahan.

Yang pertama Allah akan membuatnya sibuk dengan segala urusan dunia.  “Cinta dunia adalah pangkal segala kerusakan” Ali Bin Abi Tholib

Yang kedua Allah akan menjadikannya tidak pernah merasa cukup, sebab rasa cukup itu datangnya dari Allah.

Yang ketiga Allah akan berikan kelelahan yang tidak ada ujungnya

Yang keempat meninggalkan kewajiban – kewajiban besar salah satunya adalah sholat

Yang kelima susah bersedekah. Sifat bakhil atau pelit pasti dimiliki para pencinta dunia kerena pekerjaan mereka hanya mengumpulkan harta dan menghitung hitungnya setelah mendapatkannya dia akan malas menginfaqkannya.

 

Kata sahabat Ali Bin Abi Tholib “Berapa banyak orang yang menghabiskan usianya untuk mencari harta lalu sebelum dia menikmatinya Allah mencabut nyawanya, ahli warislah yang menikmatinya. Celakanya dia yang terkena hisab atas harta yang ia kumpulkan”.

Obat untuk orang yang cinta dunia ialah qana’ah. Qana’ah artinya merasa cukup atas rejeki yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Cara Allah memberikan hati kita sifat qana’ah ialah selalu melihat kebawah dan jangan selalu lihat ke atas.

 

Lalu laksanakan kewajiban jangan pernah tinggalkan dalam kehidupan sehari hari. Karena sejatinya ada milyaran manusia dari zaman nabi Adam As yang ingin dihidupkan kembali untuk bersujud kepada Allah.

Pada kenyataannya yang kita cari mati matian di dunia tidak akan dibawa mati barang secuil emas pun.

Sesungguhnya akhirat jauh lebih penting dari pada urusan dunia. Akan tetapi tidak dengan menceraikannya dari dalam kehidupan setiap muslim yang beriman.

Salah besar orang yang telah mengatakan bahwasanya islam menceraikan dunia, karena Allah tidak pernah mengharamkan apa yang sudah ia halalkan dalam urusan dunia selama itu dalam batas kewajaran.

Carilah dunia untuk mendukung akhirat kita karena sebaik baik dunia adalah dunia yang dimiliki oleh orang yang sholih, yang mendermakan hartanya kepada jalan Allah untuk kebaikan Allah.

Sesungguhnya siapapun hari ini yang mengugguli kita dalam urusan dunia, katakan pada jiwamu, saya akan mengungguli dia dalam urusan urusan akhiratnya.

Dan siapapun hari ini yang terkejut dan terpesona dalam urusan dunia, katakanlah pada benda yang membuat kita terpesona pada urusan dunia. Sesungguhnya kehidupan akhirat jauh lebih menjadi prioritas sedang dunia akan terlewati. Tidak apa terlihat miskin harta asal tidak miskin ilmu. Tidak apa penampilan kurang menarik dari pada tampil menarik hasil riba, oh tidak bisa! Bukankah kata Rasulullah orang miskin 40 tahun lebih dahulu masuk kedalam syurga. Akan tetapi walau hidup miskin tetap harus kaya ilmu dan adab ya. Sebab menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim.

Saya pernah membaca sebuah tulisan yang menarik hati kira kira isinya seperti ini. Jika niat ibadah bukan untuk Allah akan tetapi untuk dunia maka ibadah tersebut tidak akan diterima oleh Allah.

Pertanyaannya bagaimana caranya agar ibadah kita tidak tertuju pada dunia?  Pada bab sebelumnya sudah saya beri gambaran tentang menggadaikan iman demi urusan dunia. Kali ini saya beritahu cara agar tidak salah niat.

Caranya adalah dengan menyembunyikan ibadah. Maksudnya gimana ?

Ini dibaca dengan benar ya mari kita simak. Menyembunyikan ibadah artinya  kita beribadah hanya kita dan Allah yang mengetahui.

 

Sebab Akan tiba harinya dimana kita dihisab oleh Allah. Dimana kita akan dipanggil satu persatu untuk menghadap Allah. Jika kita adalah orang yang sholih maka Allah akan turunkan kanafa yaitu tirai pembatas. Tirai yang akan menutup mukmin itu dari pandangan manusia lainnya untuk kemudian dihisab oleh Allah. Jika dia bukan orang yang sholih maka Allah akan perlihatkan seluruh perbuatannya selama di dunia dihadapan seluruh manusia dari zaman nabi Adam As hingga zaman nabi terakhir Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yaitu kita. Dapat kita bayangkan malunya luar biasa. Maksiat kita dilihat oleh orang. Maka dari itu hendaklah kita latihan didunia dalam menghadap Allah dengan kesendirian. Rajin- rajinlah beramal sholeh ketika sendiri yang hanya ada kita dan Allah. Rajin sholat dimalam hari mengadukan semua keluh kesah dan ketakutan akan hari akhir hanya berdua dengan Allah.

Bersemangatlah beribadah ketika sendiri jangan mencurangi hati kerena diri sendirilah yang akan menanggung akibatnya.

 

Bersemangat melakukan ibadah ketika ada orang sedangkan ketika sedang sendiri justru bermalas – malasan. Hindari sifat buruk yang sangat Allah benci ini. Prioritaskan kejujuran hati karena Allah senang kepada hambanya yang memiliki hati yang jujur.

 

Ketika kita sudah banyak menyembunyikan ibadah dari orang – orang maka janganlah sampai kita mengidap penyakit ujub yaitu berbangga diri. Justru hal ini akan mengurangi pahala yang sudah ditabung.

Jadilah kita sebagai orang yang sibuk dengan diri sendiri dalam artian memperbaiki diri menjadi lebih mendekat kepada Allah yang kemudian memberikan manfaat kepada orang lain.

Karena sebaik – baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain dan mendahulukan saudaranya.

 

#THEWAYOFSUNNI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Profil penulis namanya adalah Sri Rezeki yang berasal dari sudut selat melaka yang disebut Tanjung Balai. Kota kecil ini terkenal sebagai kota penghasil kerang hingga simbol kota tanjung balai adalah kerang.

 Dari medan bergerak ke tanjung balai hanya berjarak sekitar 5 jam perjalanan.

Jika kalian ingin info lebih lanjut  bisa buka instagram penulis yaitu @sullenloadisfull

Pada bulan oktober lalu dia berusia berusia 23 tahun.

Hobi menulis digeluti sejak dua tahun terakhir. Belum ada buku solo yang terbit original karya dirinya namun ia akan mewujudkannya.

Telah mengikuti beberapa event lomba cipta cerpen dan berakhir bukunya diterbitkan dalam bentuk antologi karya bersama dengan judul Story of Millenial dan Goresan Pena Sang Penutur. Jika berminat ingin baca bisa hubungi penulis dari instagram.

Penulis merupakan anak ke empat dari lima bersaudara. Motivasi untuk menjadi penulis adalah beliau ingin namanya ada tercetak didalam buku dan buku tersebut dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Penulis adalah tipe orang yang sulit membangun relasi dengan orang baru jika kalian ingin menjadi temannya boleh follow instagramnya.

 

Comments

Popular posts from this blog

Cause Im Really Not Fine At All

Ini Juga Aku