THE WAY OF SUNNI
THE WAY
OF SUNNI
Mungkin sebagian orang masih tabu dengan
kata sunnah. Seperti dilansir dari salah satu media Indonesia bahwa kata
sunnah diserap dari bahasa Arab, as-sunnah. Dalam KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia), kata sunnah bermakna: 1) kebiasaan; 2) aturan agama
Islam yang didasarkan atas segala apa yang contohkan oleh Rasulullah Shallallahu‘alaihi
Wasallam baik perbuatan, perkataan, sikap maupun kebiasaan yang tidak pernah
ditinggalkan beliau (hadist); 3) perbuatan yang apabila dilakukan mendapat
pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak berdosa.
Dalam agama Islam, kata sunnah merupakan salah satu
dari lima komponen dalam hukum Islam (syariat), yakni wajib (fardu), sunnah,
haram, makruh, dan mubah. Kelima komponen itu berkonsekuensi pahala ataupun
dosa jika dikerjakan atau ditinggalkan.
Pada era saat ini semangat ummat
islam dalam menjalankan sunnah yang dibawa oleh Rasulullah sudah
berkembang pesat. Mulai dari kalangan anak – anak, remaja, dewasa hingga orang
tua. Mereka mulai menjalankan perintah sesuai syari’at.
Penyebab hadirnya semangat dari dalam
diri untuk berhijrah adalah bukti bahwa sampainya ajakan dari para asatidz
dalam memberikan tausiyah hingga tersentuh hati para muslimin di Indonesia ini
hingga menghadirkan warna baru dalam hidup kearah yang lebih baik. Dari ajakan
demi ajakan hingga mewabah hingga kesemua
kalangan baik muda maupun tua.
Seluruh masjid sudah banyak yang
aktif dijadikan sebagai sarana menimba ilmu. Tak jarang anak muda mudi ikut berpartisipasi
untuk berlomba lomba dalam mendalami ilmu sesuai syari’at Islam.
Fakta lapangan menunjukkan bahwa
untuk menunjukkan bertambahnya ilmu tak sedikit dari mereka yang merubah
penampilan sesuai dengan yang diperintahkan oleh Rasulullah baik yang laki-laki
maupun perempuan.
Para lelaki muslim yang dulunya
menggunakan celana jeans perlahan sudah banyak menggunakan celana
cingkrang. Saat sebelumnya hobi menggunakan topi berbagai merek ternama kini
lebih akrab dengan peci. Yang dulunya hanya menggunakan kaos bergambar metal
ataupun kaos bola kini sudah aktif menggunakan kurta. Bahkan tak jarang
postingan disosial media ikut andil dalam proses hijrah tersebut. Lebih senang nge-share
info kajian atau sekedar membagikan tautan ilmu agama yang baru diketahuinya
hanya sebagai pengingat diri.
Proses hijrah ini kerap kali
membutuhkan suatu perjuangan besar. Perlahan namun pasti kita meninggalkan
kebiasaan buruk atau sia sia yang selama ini kita habiskan tak bermakna.
Pada sebagian anak muda yang mungkin
saja telah menggilai trend rokok elektrik atau yang biasa disebut vape jika
sudah mengenal dunia hijrah dengan berat hati harus meninggalkan kebiasaan
buruk tersebut. Berbagai cara dilakukan agar terbiasa tanpa alat yang
membanggakan itu. Tidak dipungkiri bahwa anak muda penggila vape itu
kini telah memiliki komunitas besar.
Dalam dunia hijrah yang perlu
dijaga adalah istiqomah. Istiqomah dalam meningkatkan keimanan dan taqwa tak
lupa untuk merubah sikap dengan benar sesuai ajaran islam. Faktanya sebagian para
pemuda yang hobi melihat konten tidak benar sekarang sudah banyak beralih
dengan melihat kajian online atau potongan ceramah pendek yang dikemas
oleh para asatidz dengan gaya bahasa kekinian yang tidak membosankan.
Saling mengingatkan dalam kebaikan
itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim. Dalam bertutur sapa juga ikut
dirubah dengan gaya yang lebih islami. Pada umumnya sebagian orang jika bertemu
pada seseorang ia akan menyapa dengan sebutan “hai bro” kini telah
berganti “Assalamu’alaikum ya akhi” bahkan sebutan untuk para teman pun
ikut diganti menjadi akhi dan jikalau perempuan ukhti.
Para kalangan wanita pun tak kalah
heboh dalam proses berhijrahnya. Perlahan tapi pasti mulai menahan lisan untuk
tidak lagi membuka aib orang lain karena akan sangat menjijikkan jika kelak
harus memakan bangkai orang yang dighibahin.
Antusiasme para wanita dalam
menghadiri majlis ta’lim tidak bisa dipungkiri. Faktanya mereka tetap
bersemangat datang untuk mencari ilmu dari luar rumah karena menyadari bahwa hukum
mencari ilmu wajib bagi setiap muslim. Dengan tujuan yang pasti In Syaa Allah akan
mendapatkan hasil yang maksimal.
Tak jauh berbeda dengan lelaki, para
wanita yang sedang hijrah pun perlahan mulai merubah penampilan agar terlihat
lebih sopan dan tak menimbulkan syahwat bagi para lelaki yang melihatnya. Kini
parfum tidak lagi digunakan setiap hendak keluar rumah, melainkan didalam rumah
yang baunya hanya bisa dinikmati oleh mahromnya. Eits.. bukan berarti kita
keluar rumah dalam keadaan bau ya ukhti karena Rasulullah memerintahkan
kita agar senantiasa menjaga kebersihan.
Jika kamu menggunakan wewangian lalu
berjalan melintasi lelaki yang bukan mahrom, maka ganjaran yang setimpal akan
kamu dapatkan yaitu ibarat ia melakukan zina na’udzubillahi min dzalik. Sungguh
rugilah manusia yang seperti itu.
Dalam segi penampilan perlahan gamis
yang biasanya dipakai jika ada hajatan kini sudah mulai akrab digunakan. Yang
dulunya jarang mengenakan kaos kaki maka setelah meniatkan untuk hijrah kaos
kaki jadi barang wajib jika keluar rumah. Kerudung yang tipis dan pendek tidak
lagi terpakai. Masuk kedalam kotak barang yang hendak disedekahkan. Berbagai
hal hal kecil dari mulai handsock, sarung tangan, anak jilbab dan niqob sudah
mulai dibeli satu persatu untuk dipergunakan dalam keseharian.
Yang sebelumnya sangat menyukai warna
warni dan motif bunga bunga perlahan beralih kepada yang polos. Bahkan warna
favorit berubah menjadi hitam pekat yang membuat dirinya tidak menjadi pusat
perhatian.
Telinga yang dulu akrab dengan berbagai
genre musik kini beralih kepada murottal untuk menemani keseharian dalam
menghafal Al – Qur’an. Searchingan diponsel bukan lagi tentang musik terbaru, melainkan tilawah yang
benar serta menonton para bocah cilik yang sudah pada menuntaskan hapalan matan
al-jazariy sebagai motivasi diri untuk segera menuntaskannya.
Lebih aktif mengikuti kelas tahsin
guna memperbaiki makhraj huruf atau pelafadzan yang benar. Tak jarang
banyak para muslimin dan muslimah yang menghindari kelas tahsin dikarenakan
malu pada yang muda karena sudah berumur baru hendak memulai pengucapan yang
benar. Bukankah menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim? Ya benar, hukumnya
wajib. Jadi, ayo kamu jangan malu untuk terus memperbaikinya.
Bentuk dari kita mengikuti sunnah
Rasulullah adalah salah satunya dengan membatasi diri untuk tidak keluar rumah dengan
tujuan yang tak penting. Hal ini harus menjadi kebiasaan para akhwat yang
berhijrah. Sebab wanita jika keluar rumah maka syaitan akan menghiasi dirinya
agar terlihat menarik dimata lawan jenis. Alangkah lebih baik jika keluar rumah
bersama mahrom kita ya, namun jika dalam keadaan darurat diperbolehkan kok.
Mulai membiasakan lisan dengan mengawali
hal apapun dengan basmallah dan tak lupa membasahi lidah dengan kalimat dzikir
untuk memperkuat keimanan jika saja maninggal maka lisan dalam keadaan mengucap
kalamullah. Dengan begitu perdetiknya kamu akan mendapatkan pundi pundi
pahala dengan lisanmu, bukankah itu sangat menguntungkan kita kelak yaumul
hisab? So mulai dari sekarang, buruan.
Muroja’ah adalah cara terbaik untuk
melepaskan suara merdu jika punya hehe sehingga mengasah kualitas hapalan Al -Qur’an sehingga ketika sudah menikah maka akan lebih mudah
untuk selalu memperdengarkan calon mujahid atau mujahadah dengan hapalan yang kamu
punya sebagai madrasah utama. Sunnah mengajarkan kita para wanita untuk
memperkaya adab dan ilmu agar kelak anak kita bisa mencontoh ibunya.
Mencari ilmu dengan sunnah itu
sungguh menenangkan hati. Yuk tetap semangat bagi yang memulai hijrahnya dan bagi
yang sudah hijrah tetap istiqomah dan tingkatkan keimanan.
Memilih jalan sunnah sangat
perlu karena islam sudah mengatur dalam setiap rincian tentang kehidupan ini
yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah. Akan tetapi jangan jadikan hal ini
untuk trend semata karena itu hanya akan membuang masa, niatkan karena Allah
dan benar benar ingin menjadi pribadi yang lebih baik.
*Asatidz = ustadz, alim ulama yang
menyebarkan ilmu syar’i
#THEWAYOFSUNNI
HEART TO HEART
Siapakah
tokoh utama dibalik perubahan mu dalam mengikuti ajaran sunnah ini wahai
sahabat? Apakah media sosial? Ataukah diajakin teman ke suatu majelis ilmu lalu
kalian merasa nyaman? Atau bahkan dinasehati oleh orang tua? Baiklah, siapa pun
itu yang pasti kamu adalah orang yang sangat hebat karena sudah mengambil suatu
keputusan besar dalam hidup untuk meningkatkan kualitas diri dari sebelumnya.
Alhamdulillah Barakallahu fiikum.
Saya hendak
menceritakan sedikit kisah saya tentang how to choose the way of sunni sebagai
perpindahan dari segala aspek kehidupan yang sebelumnya terasa absurd, gelap
dan tak tertata. Baiklah siapkan cemilan untuk baca kisah saya ini ya hehe
semoga kalian dapat mengambil manfaatnya aamiin.
Sekitar
tahun 2017 saya bekerja sebagai bakers. Disana saya bertemu beberapa
orang yang sangat membuat saya tertekan. Saya tidak merasakan kenyamanan diawal
tidak diajak bicara dan bahkan jarang sekali ada yang menatap saya. Kita bekerja
dalam satu ruangan 5 orang namun mereka berempat hanya berinteraksi sesama
mereka saja, sedang saya tidak dianggap.
Keadaan yang
seperti ini justru membuat saya ingin resign namun mengingat belum dapat
pekerjaan ganti ya sudahlah menikmati kesunyian sendiri dalam sakit yang tak
berdarah tetap dijalani. Disitu saya merasa dikucilkan sekali.
Setiap
pulang bekerja saya selalu menghabiskan waktu dikamar menuangkan semua
kesedihan dan kekesalan dalam buku diary kecil. Bahkan ketika sholat doanya
selalu agar minta dikasi pekerjaan lain yang lebih bagus sehingga terlepas dari
perlakuan tidak adil ini.
Saya tidak
berani untuk speak up atau minimal bertanya kepada mereka kenapa
kalian tidak pernah mengajak saya ngobrol? Atau hanya sekedar untuk ikut tertawa
dalam guyonan mereka saja saya takut. Karena mereka hanya akan bicara sama saya
jika saya melakukan kesalahan. Mereka menegur saya dengan gaya seperti tidak
senang dengan kehadiran saya sebagai anak baru. Nada bicaranya tentunya ketus
itulah yang membuat saya bertambah tidak nyaman. Tatapan sinis yang kerap saya
terima padahal saya tidak merasa ada yang aneh dari diri saya tapi kok ya kenapa
disinisin, itu yang selalu jadi pertanyaan saya.
Suatu ketika
tanpa sepengetahuan saya, abang saya masuk ke kamar saya dan menemukan diary curhatan
saya tanpa rasa sungkan dibaca semua olehnya.
Pada malam
harinya dia mengembalikan buku diary tersebut kepada saya. Disambut dengan muka
merah karena marah dan perasaan malu saya langsung merampas diary tersebut lalu
mendorong dia untuk keluar dari kamar
saya.
Tiba- tiba
dia mengirim pesan teks kepada saya yang isinya adalah jadwal kajian khusus
akhwat saja (wanita). Waktu dan lokasinya terlihat mudah bagi saya dan saya
tertarik untuk menghadiri. Pada waktu pertama kalinya datang ke majelis ilmu
itu saya minta diantarkan oleh abang saya. Dia yang sudah terlebih dahulu
hijrah sering memberikan nasehat kepada saya tentang bagaimana sebaiknya kita
berlaku kepada sesama manusia dan bagaimana perlakuan kita kepada Allah Azza Wajalla
melalui kebiasaan yang diajarkan oleh Rasulullah.
Setiba
dilokasi saya disambut oleh ahlul bait yang sangat ramah lembut suaranya
sentuhan tangannya terasa begitu menghangatkan hati saya. Telapak tangannya
begitu halus menjabat tangan saya sebagai salah satu sunnah yang diajarkan oleh
Rasulullah bahwa bersalaman akan memperkuat tali silaturrahim antar ummat
bersaudara.
Tatapan
matanya yang menyipit akibat tarikan garis wajah yang tersenyum menyambut muka
saya untuk bersentuhan cipika cipiki. Saya tahu dia pasti tersenyum walaupun
saya tidak melihat karena tertutupi oleh niqob namun saya merasa ditatap
disini.
Dia memeluk
saya tanpa rasa ragu ataupun jijik. Menyapu belakang saya seolah seperti sudah
kenal lama. Masyaa Allah jika mengingat itu saya merasa bahagia karena merasa
dianggap sebagai manusia dan masih ada yang mau berteman dengan saya. Ummu
Fazaa ana selalu ingat dirimu semoga Allah Azza Wajalla memberkahi keluarga mu
Aamiin Allahumma Aamiin.
Saya diajak
masuk kedalam dan bersalaman dengan beberapa ummahat yang sudah terlebih dahulu
hadir. Beberapa dari mereka banyak bertanya tentang identitas saya karena saya
agak sedikit malu jadi grogi dan malah jawabnya seperti orang yang salah
tingkah, haha maklum orang baru semua soalnya.
Saya adalah
tipikal orang yang sangat sulit untuk membangun relasi dengan orang lain. Susah
untuk menjalin hubungan dengan orang baru sehingga saya lebih sering
menghabiskan waktu sendiri dirumah bersama keluarga inti jika bosan masuk kamar
rebahan, menulis dan melakukan beberapa kegiatan lainnya.
Beberapa
menit berlalu, rumah sudah dipenuhi oleh para ummi sholeha penuntut ilmu. Anak
banyak serta ribetnya pakaian syar’I itu tidak menyurutkan semangat mereka
untuk menimba ilmu. Saya melihat mereka begitu kompak saling mengingatkan ilmu
kajian pada hari sebelumnya.
Mereka
mengeluarkan buku catatan ya meskipun kadang tidak lengkap dikarenakan jika tiba
tiba anak menangis maka harus izin kebelakang untuk menenangkan atau jika ada
anak yang menangis diteras maka harus izin keluar untuk mendiamkan. Sungguh itu
pemandangan yang sangat luar biasa dan memotivasi saya untuk memiliki banyak
anak. Karena saya senang dengan ke-riwehan ibu ketika mengurus anak.
Kajian
dimulai, Da’I nya sudah
datang dan memulai pelajaran. Kami sangat menikmati waktu belajar. Saya yang
pemula cuma manggut manggut karena tidak bawa buku catatan akan tetapi karena
diajari oleh mereka untuk merekam dengan ponsel nanti di rumah kemudian disalin maka saya tetap bisa mencatat isi
kajian walau harus tertunda.
Ketika sesi
tanya jawab ada salah seorang ummahat yang bertanya diluar tema yaitu tentang
bagaimana caranya agar membuat hati kita tenang ketika ada orang lain yang
menyakiti.
Panjang
sekali penjelasan yang diberikan oleh da’I tersebut namun ada beberapa kalimat
yang masih ingat tidak apa mereka menyakiti hati kita adukan saja
semuanya kepada Allah minta kekuatan hati untuk melewati cobaan jangan minta
dikurangin cobaannya karena pahalanya juga bakal dikurangi.
Itu adalah
kalimat yang selalu saya ingat. Secara tidak sengaja saya mengingat kembali
tentang suasana dikantor tempat saya bekerja dimana tidak ada yang menganggap
saya. Meresapi kalimat yang diucapkan oleh orang muda lagi berilmu itu bahwa ya
teman teman saya itu adalah bentuk ujian Allah kepada saya agar naik kelas.
Allah Azza
Wajalla berfirman “maka sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan (5) sesungguhnya bersama kesulitan ada
kemudahan (6)” Qs. Asy – Syarh : 98
Allah
menyebutnya sekali lalu ditegaskan kembali dengan ayat berikutnya. Bersama
kesulitan akan ada kemudahan benar sekali. Kita sebagai manusia harus bisa
menemukan dan menyadari kemudahan yang diberikan oleh Allah.
Dari kisah
ini saya mengambil hikmah bahwa Allah hadirkan cobaan pada saya satu hal yaitu
tidak dianggap akan tetapi Allah memberikan saya 2 kemudahan yaitu Allah
menyentuh hati saya dengan hal baru yang menyejukkan hati saya yaitu sunnah dan
yang kedua Allah pertemukan saya dengan banyak teman baru yang lebih menganggap
dan menghargai saya untuk special person yaitu ummu Fazaa dan sekarang
nambah lagi yaitu ummu Aini. Mereka berdua penguat saya agar tetap istiqomah
dan menjadi alarm untuk diri saya bahwa segala sesuatu itu harus diambil
hikmahnya. Buah yang saya petik dari majelis ilmu itu adalah sekarang saya
sudah menjadi pribadi yang lebih terbuka dan membuka pintu maaf dihati selebar
mungkin. Juga agar menjadi pribadi yang selalu berkhusnudzon terhadap orang
lain.
Sekarang
saya dan teman kantor jadi lebih akrab bahkan sudah saya anggap sebagai kakak
kandung sendiri.
Karena
setiap keputusan yang saya ambil untuk kehidupan ini selalu saya minta saran
dari mereka. Aku sayang kalian kak. Mereka selalu mendukung saya dalam
berhijrah bahkan selalu mengirim quotes tentang ilmu syar’I kepada saya. Tetap
kompak kita semua ya shohibul jannahku❤️
Jadi, kamu
bisa ambil pelajaran dari kisah saya dalam menghadapi ujian hidup dan
menghadapi diri sendiri. Jujur saja untuk bisa menyampaikan isi hati kepada
orang lain itu tidak mudah. Saya sulit sekali dalam menyampaikan keberat hatian
kepada orang lain takut orangnya tersinggung alhasil menyakiti diri sendiri
tapi tidak apa apa karena Allah langsung yang membayar kontan keikhlasan kita.
Tetap semangat dan istiqomah.
#THEWAYOFSUNNI
NEW JOURNEY
Perjalanan hidup akan terasa lebih
nikmat jika kita menikmatinya dengan sepenuh hati. Hal yang sangat sulit
sekalipun jika kita tidak menyerah pada kegagalan yang sebelumnya maka kita
akan menemukan jawaban yang sebenar – benarnya.
Maka dari itu saya mengajak teman teman
semua untuk menjadikan setiap detik dalam kehidupan ini menjadi lebih
bermanfaat dan berpeluang dalam pahala. Bukankah akan lebih menguntungkan jika
kita cuma duduk – duduk santai namun dapat pahala, caranya gimana? Yuk simak
perjalanan aku dalam menabung pahala dalam per detiknya. Check it out
Setelah pertemuan pertama dengan
teman baru yang membawa hidayah kepada saya, sejak saat itu hari - hari saya
jadi kian sibuk melihat jadwal kajian. Mempersiapkan apa pun kebutuhan dalam
mengikuti ta’lim sudah menjadi kebiasaan baru saya. Sedikit demi sedikit
alhamdulillah bertambah ilmu dalam menyikapi hidup sesuai ilmu syar’i. Banyak
sekali hal yang saya sering lakukan ternyata tidak ada dalam syari’at sehingga
tergolong dalam kesia-siaan.
Ketika dikantor saya mencoba untuk
melapangkan hati saya sesuai nasehat yang saya dengarkan pada kajian waktu itu.
Saya mencoba dengan keras untuk berdamai dengan hati saya bahwa ini hanya
sementara dan saya tekadkan dalam hati bahwa saya mampu untuk melewati hal ini
Allah Azza Wajalla akan ganti dengan hal yang lebih baik.
Hari terus berganti dan saya semakin
akrab dengan teman baru saya. Ummu Fazaa gencar sekali memberikan semangat dan
menggenggam erat tangan saya. Selayaknya burung yang terbang bebas di awan
tanpa tujuan maka ummu Fazaa hadir sebagai perantara untuk menunjukkan tujuan
kehidupan ini.
Ummu Aini pun lengkap dengan tawanya
yang selalu menghibur hati saya serta memberikan contoh hidup oleh para istri
istri Rasulullah yang patut ditiru serta bagaimana seharusnya seorang wanita
bersikap. Aahh sayang kalian, kak❤️
Untuk membiasakan diri dengan hal
baru bukanlah hal mudah. Lupa adalah satu hal yang tak pernah luput dari saya.
Jujur saja saya adalah orang yang mudah lupa. Banyak berbagai kebiasaan yang
disunnahkan oleh Rasulullah dari mulai bangun pagi saya akan usahakan untuk
selalu membaca doa ketika bangun tidur. Itu semua saya lakukan demi menabung
pahala dari aktivitas ringan yang tidak memakan waktu, dan juga membuat hari
jadi lebih tertata. Jujur saja dengan seperti itu saya jadi merasa sayang
sekali jika harus terlupa untuk berdoa ketika hendak melakukan sesuatu namun
jikalau tak sempat saya mampukan lisan saya walau hanya kalimat basmallah. Itu
akan menambah barokah dan kekuatan hati untuk condong kepada Allah Azza
Wajalla.
Masuk kamar mandi saya usahakan untuk
mendahulukan kaki kiri dan keluar dengan mendahulukan kaki kiri serta tidak
lupa membaca doa agar terhindar dari syaitan laki laki dan syaitan perempuan yang
siap menggoda untuk berlama- lama. Apakah kalian adalah orang yang suka
berlama- lama di kamar mandi? Tempat yang lembab dan gelap adalah tempat
favoritnya syaitan, sudah jelas bahwa kamar mandi adalah salah satu tempat
mereka.
Menurut kamu bagaimana dia akan
menggoda kita? Dari beberapa buku yang saya baca ia akan mengerahkan segala
tenaga untuk membuat kita betah disana dengan berbagai cara salah satunya mungkin
akan bersenandung mengeluarkan bakat terpendam yaitu suara emas. Dengan
bersantai dan membuang waktu hingga habislah waktu subuh lalu terhitung sebagai
orang yang lalai. Dan masih banyak cara lain lagi.
Saya ingat sekali kata salah seorang
ustadz pada saat mengisi kajian khusus akhwat katanya begini “pada saat kita
tidur syaitan menginap tidur dikedua lobang hidung maka untuk mengusirnya
adalah dengan air wudhu” maka dari itu saya selalu usahakan wudhu setelah
selesai mandi pagi walaupun sedang tidak bisa sholat. Tujuannya yaitu untuk
mengusir syaitan dari hidung saya dan yang kedua untuk meraih pahala serta
keberkahan yang mana itu merupakan hal yang disunnahkan.
Hal bermanfaat yang bisa kita lakukan
diwaktu subuh adalah sholat dua raka’at sebelum subuh atau yang dikenal sebagai
sholat sunnah fajar yang pahalanya luar biasa lalu kita lanjut dengan yang
wajib yaitu sholat fardhu subuh dua raka’at kemudian berdo’a , membaca Al -
Qur’an dan membaca dzikir pagi. Untuk dzikir kalian bisa liat di internet
dengan judul dzikir pagi petang dan dibaca sesuai waktunya ya. Semoga bisa
menambah ilmu ya walaupun cuma sedikit.
Satu jam setelah sholat subuh adalah
waktu terbaik untuk melakukan sholat dhuha. Eits.. namun ada waktu sekitar
beberapa menit menjelang matahari naik dan itu disebut waktu tanduk syaitan
sedang naik maka dilarang untuk melakukan sholat ya guys. Untuk lebih
lanjut kalian bisa lihat videonya di internet informasi mengenai waktu tanduk
syaitan yang disampaikan oleh ustadz.
Setiap apapun yang saya lakukan
sebisa mungkin mengawalinya dengan membaca basmallah, bahkan memakai baju,
mulai memasak dan lainnya. Kalian boleh membacanya dalam hati ataupun di
zaharkan lebih baik. Bukankah itu akan tetap bernilai pahala karena kita
senantiasa mengingat Allah Azza Wajalla dalam hati kita. Tentunya ya karena ini
juga merupakan sunnah, jika dilakukan akan memperoleh pahala jika tidak
dilakukan tidak berdosa. Bukankah lebih baik jika kita mendapat pahala dari hal
yang ringan? Yuk kita biasakan.
Dalam keseharian memungut pahala
serta mengharap berkah saya selalu tanamkan dalam hati saya bahwa untuk
melakukan ini harus didasari dengan hati yang tulus dan ikhlas, murni karena
mengharap pahala dan ridho dari-Nya.
Keikhlasan dalam memiliki hubungan
dengan orang lain adalah menjadi poin utama dalam list saya. Maksudnya kak?
Jadi gini dalam koneksi kita kepada
manusia lain baik itu saudara kandung, teman, tetangga, sahabat maupun orang
tua haruslah didasari dengan keihlasan dan kejernihan hati. Jangan pernah
sekalipun menyimpan hasad maka diri sendiri yang akan menuainya. Sampai sini
paham ya teman teman? Baiklah lanjut.
Jujur saja kamu pasti pernah dibohongin,
ditipu, disepelekan, tidak dianggap bahkan tanpa segan segan diusia yang tak
muda lagi ini pun ikut dibully. Tidak muda dalam artian bukan anak sekolah lagi
ya hehe. Kerap kali hal tersebut membuat mental kita menjadi down sehingga
terkadang terbersit di hati ingin sekali membalas perbuatan orang yang
mendzolimi kita tersebut. Akan tetapi sesungguhnya dalam Islam kita diajarkan
untuk bersabar serta mendo’akan semoga orang yang mendzolimi kita tersebut
segera sadar dan bertaubat. Tapi ini justru bukan hal yang mudah ya teman. Maka
disinilah kita mulai membiasakan diri agar menuju peningkatan kualitas hidup.
Itu adalah beberapa hal yang saya
lakukan dan mulai biasakan disaat baru hijrah. Dan masih banyak lagi tantangan
dari linkungan sekitar. Hal itu akan saya bahas dihalaman berikutnya tentang
bagaimana cara mengalahkan diri sendiri dalam mengerjar pahala. Yuk lanjut.
#THEWAYOFSUNNI
AS SIMPLE AS WATER
Saya harap kalian yang sedang membaca
tulisan ini dalam keadaan bahagia dan sedang memiliki pikiran yang jernih serta
kebeningan hati. Saya pernah baca sebuah buku yang sangat menarik hati kira –
kira isinya seperti ini “Pribadi rumah kaca adalah pribadi yang terlihat dan
terbaca jelas kebaikannya, niatnya dan kesetiaannya sehingga dia tidak mendapat
prasangka buruk apapun dari orang lain” Unknown
Dapat kita artikan bahwa penulis
tersebut ingin menjelaskan bahwa jika kita hidup sebagai pribadi yang jujur
dengan sepenuh hati tanpa ada rasa iri dengki maka itu akan terpancar jelas kemurnian
hati kita dihadapan orang lain tanpa kita menjelaskan ketulusannya.
Orang dapat menilai langsung
bagaimana sebenarnya pribadi kita dari tingkah laku, tutur bahasa dan sopan
santun kita terhadap orang lain. Dengan terus melakukan kebaikan kepada orang
yang sangat membutuhkan tanpa meminta balasan apapun itu juga merupakan bentuk
keikhlasan dan kejujuran hati. Saya ingin bertanya, apa sebenarnya motto hidup
Anda terhadap manusia lainnya?
Baiklah saya akan ceritakan sedikit
tentang keinginan hati saya semoga kalian bisa jadikan referensi untuk menambah
pahala. Silahkan ambil faedahnya.
Saya selalu ingin menjadi pribadi
yang bermanfaat untuk orang lain. Bisa membantu orang yang sedang dalam
kesusahan rasanya seperti ada perasaan yang lega seperti yang dirasakan oleh
orang yang ditolong tersebut. Misinya jelas yaitu menebar manfaat namun ada
saja orang yang berprasangka buruk namun tidak saya hiraukan toh itu
bukan merupakan sesuatu yang harus dijadikan beban. In Syaa Allah dengan apa
yang kita tanam kita juga akan menuainya kembali, tidak sekarang mungkin
dikemudian hari anak cucu kita yang kelak akan menuainya.
Allah Azza Wajalla yang Maha Baik
Lagi Maha Penyayang memberi saya sebuah kemampuan untuk mendeteksi yaitu jika
ada orang yang berniat buruk kepada saya dengan cepat Allah tunjukkan bahwa
orang tersebut punya niat tidak baik sehingga saya bisa menyadari hal tersebut
lalu menghindar dari kerugian yang bakal disebabkan oleh orang itu. Entah kamu
juga punya insting seperti itu atau tidak, jika iya kita adalah orang
yang beruntung.
Dalam menebar manfaat sebisa mungkin
saya akan memilih orang yang memang tidak bisa membalas kebaikan tersebut. Itu
saya lakukan semata – mata hanya untuk mendapat pahala dari Allah Azza Wajalla.
Itu adalah sebuah pilihan yang memang dari hati terdalam.
Ada banyak orang yang berada
disekitar kita membutuhkan pertolongan kita namun terkadang kita saja yang
belum peka membaca keadaan. Maka dari itu kali ini saya hendak mengajak teman
teman bisa melakukan hal yang mulia ini atau bahkan mampu melakukan lebih
kenapa tidak? Bukankah Allah sangat menyenangi hambanya yang bermanfaat untuk
orang lain? Ayo bersama kita menggerakkan tubuh kita untuk menolong orang lain
terutama kedua orang tua, keluarga kemudian saudara seiman. Allah pasti akan
memberikan pahala yang luar biasa.
Menolong orang lain tidak hanya
tentang memberi uang loh ya, kita bisa saja lakukan dengan membantu secara
tenaga. Ayo gerakkan seluruh anggota tubuh kita untuk kebaikan karena seluruh
ni’mat kelak akan diminta pertanggung jawabannya termasuk ni’mat kesehatanan
anggota tubuh kita, apa yang sudah dilakukan untuk saudara seiman dan untuk
agama Allah.
Kita bisa juga membantu secara
pikiran, artinya mungkin disekitar kita ada teman yang sedang susah hatinya,
kacau pikirannya bahkan hatinya tidak tenang namun ia menyembunyikannya.
Pastinya Allah akan gerakkan hati kita untuk mampu mendeteksi kegelisahan teman
kita lalu hadir sebagai penjernih pikirannya. Itu harus tetap kita jaga. Dan
masih banyak cara lain agar membantu orang lain yang sedang kesusahan.
Boleh juga membantu orang yang
kesusahan dalam fase memberi semangat yang positif hingga meningkatkan harga
diri dan kepercayaan dirinya lalu menjadi berani melakukan banyak hal. Dalam
melakukan kebaikan kita tidak membutuhkan penilaian orang lain terhadap kita.
Pujian dan celaan bukanlah harapan kita. Fokusnya hanya untuk mendapat ridho
dan pahala dari -Nya.
Perjalanan hijrah yang masih seumur
jagung ini telah banyak membawa perubahan terhadap diri saya yang minim ilmu
ini. Saya sudah tidak lagi mengkhawatirkan tentang penilaian orang terhadap
diri saya. Apapun yang orang katakan saya hanya mengambil hikmah dan hal
positifnya. Didalam Islam kita harus berlomba lomba dalam melakukan ketaatan.
Karena Allah sangat menyukai hal itu.
Ketika iman sedang lemah sering kali
kita lalai hingga terlena kembali pada masa kelam. Faktanya hati kita tidak
bisa melakukan 2 hal sekaligus yaitu kebaikan dan keburukan.
Jikalau kita sedang aktif melakukan
kebaikan - kebaikan maka hati kita juga akan terus menatap dunia kebaikan apa
lagi yang akan saya lakukan sehingga ia condong kepada hal tersebut.
Sesungguhnya hati pun akan ada masa lelahnya menatap dunia. Cara terbaik untuk
mengistirahatkan hati adalah dengan hadir dimajelis ilmu dan mengambil manfaat
dari yang disampaikan oleh pemateri kajian.
Namun jikalau kita secara tidak
sengaja melakukan keburukan atau pun khilaf maka hendaknya bersegera memohon
ampun kepada Allah. Karena jika sedikit saja kita nodai hati kita dengan
maksiat perlahan maksiat itu akan membuat kita bermudah-mudahan dalam menambah
maksiat lainnya hingga condong ke arah tersebut.
Maka jika hati kita sedang diberi
oleh Allah hidayah yaitu dipenuhi segala aspek kebaikan dan dihalangi untuk
berbuat maksiat maka harus kita jaga hidayah tersebut dengan cara menambah lagi
kebaikan dari sebelumnya.
Jika hendak menolong orang lain maka
utamakan adalah keikhlasan maka Allah akan selanjutnya adalah urusan Allah.
Buat kalian yang sudah dalam tahap istiqomah terus jaga semangat ibadahnya
karena syaitan masuk dari celah yang tidak disangka- sangka.
Jadilah pribadi yang hatinya condong
ke arah kebaikan. Selalu meningkatkan iman dan taqwa terhadap Allah Azza
Wajalla. Respon orang disekitar tidak jadi alasan untuk menutup kemungkinan
bahwa kita tidak jadi membantu orang. Respon buruk jangan sampai menghalangi
niat baik kita. Jika sudah punya niat In Syaa Allah diberi kemudahan.
Sampai tahap ini kalian pasti paham
kenapa saya menamai sub judul ini dengan as simple as water. Jadilah seperti
air yang bening. Bening hatinya tanpa ada penyakit hati yang memberi noda hitam
sehingga membuat keruh hati kita. Sampai jumpa dihalaman berikutnya.
#THEWAYOFSUNNI
PRAY, FOR WHAT?
Dalam perjalanan hijrah ini banyak sekali
hal baru yang saya temukan. Semua itu adalah anugerah terbesar dari Allah Azza
Wa Jalla yang telah menyentuh hati saya untuk membenarkan tujuan kehidupan saya
yang sebentar ini. Hidayah yang diberikan kepada saya sedikit demi sedikit
mampu menutup sebahagian akses menuju hal sia -sia yang biasa saya lakukan.
Terkadang saya sampai lupa apa tujuan
saya diciptakan di dunia ini. Apakah teman – teman semua tahu? Baiklah kali ini
saya akan menceritakan sedikit ilmu tentang tujuan kita berdoa, yuk simak.
Dahulu ketika duduk di sekolah dasar
tujuan hidup saya adalah bagaimana caranya agar menjadi juara kelas sehingga
menjadi anak yang sangat terpopuler disekolah yang disenangi oleh banyak teman
dan guru.
Tidak lupa juga bagaimana caranya
agar memiliki nim yang tinggi yang semata mata hanya untuk bisa lolos
masuk ke sekolah menengah pertama terfavorit di kampung saya tercinta ini.
Dengan itu saya berusaha dengan giat
belajar, rutin mengerjakan tugas yang diberikan guru serta tak lupa berdo’a.
Setiap saya selesai sholat, do’a saya itu- itu terus “Ya Rabbi, luluskanlah
hambamu yang lemah ini untuk masuk ke SMP favorit aamiin”.
Meningkatkan kualitas ibadah adalah
cara saya merayu Sang Ilahi untuk memberikan izin kepada saya agar masuk ke
sekolah tersebut. Namun Qadarullah, takdir berkata lain.
Pada hari testing saya sakit
namun tetap mengoptimalkan usaha dengan tetap menghadiri ujian tertulis. Pada
saat teman teman ujian yang lain sedang konsentrasi mengerjakan soal tes, saya
sibuk menahan rasa sakit hingga membuat keringat dingin dan pucat pasi.
Berulang saya menatap telapak tangan
saya yang sudah berwarna putih bak tidak berdarah. Pandangan saya jadi buram
kepala saya seperti terasa berputar dan tiba- tiba saya sudah tidak sadarkan
diri lagi.
Sebesar itu perjuangan saya untuk
bisa masuk ke sekolah tersebut namun Allah belum kasi izin. Saya dinyatakan
tidak lulus karena masih sedikit dari soal itu yang terjawab.
Jadilah saya masuk ke SMP terfavorit
kedua. Saya tidak ada planning untuk bisa masuk ke sekolah itu. Karena saya
percaya diri pasti akan lulus di tempat sebelumnya. Saya mengingat lagi
kebaikan dan rayuan yang sudah saya sampaikan kepada Allah.
Setelah 3 tahun hidup di SMP akhirnya
saya tetap mengumpulkan semangat bagaimana caranya agar bisa masuk SMA favorit.
Mengikuti bimbel agar mendukung usaha saya dalam memenuhi kriteria yang
diinginkan, saya lakukan. Berdo’a hingga puasa sunnah dilakukan demi agar lolos
pun saya lakukan.
Yang hendak saya tuju adalah sekolah
menengah atas negeri 2 karena baru saja bertaraf Internasional dan baju
seragamnya keren sekali bak sekolah di ibu kota. Namun Allah menakdirkan saya
lulus di sekolah menengah atas negeri 1. Ini bukanlah tujuan saya. Karena
disini tempatnya para kutu buku yang memiliki IQ diatas rata – rata, sedangkan
saya sadar diri hanya punya secuil ilmu. Alhamdulillah saya bersyukur.
Allah mengabulkan do’a saya karena
minta diluluskan disekolah terbaik. Disana banyak saya dapati teman yang luar
biasa yang menolong saya dan kita berteman hingga saat ini. Mereka juga adalah
supporter terbesar saya dalam berkarya, terimakasih shohibul jannahku❤️.
Setelah lulus SMA tujuan hidup saya
berbeda lagi, yaitu ingin masuk ptn favorit. Alhamdulillah Allah mendengarkan
do’a saya dan mengabulkannya. Namun saya dihadapkan dalam kondisi yang berbeda.
Usaha orang tua saya bangkrut hingga
tidak ada yang tersisa. Orang tua saya tidak mampu untuk membiayai. Karena dari
kecil bukan anak yang mandiri alhasil saya tidak berani ambil resiko untuk
kerja sambil kuliah, takut setengah jalan dan akhirnya sia sia.
Lalu saya bekerja dan mendapat teman
baru. Hanya teman tegur sapa biasa karena saya tipe orang yang kurang pandai
dalam pergaulan jadi susah untuk punya
teman dekat. Lama saya hidup sebagai pribadi yang seperti itu hingga saya dipertemukan
dengan sahabat baru yang selalu menemani saya dalam menuntut ilmu syar’I yang
benar benar menyadarkan bahwa tujuan hidup saya selama ini SALAH BESAR.
Teman saya bertanya apa tujuan hidup
ya saya jawab ingin jadi orang yang sukses, punya keluarga yang harmonis,
membahagiakan orang tua dan punya teman yang selalu support saya. Teman saya
jawab ya tujuan hidup saya sudah baik namun ada yang kurang. Mulai saat ini
harus merubah tujuan saya. Karena hidup di dunia cuma sebentar sedangkan
akhirat tempat selamanya. Teman saya menasehati saya yang telah hidup hingga 23
tahun ini namun tak menemukan tujuan yang mutlak.
Katanya “jangan pernah gadaikan
ibadah mu hanya untuk sekeping kenikmatan dunia”.
Saya kurang nalar apa tujuannya.
Kemudian dijelaskan kembali olehnya.
Ada kisah bahwa ada orang yang rugi,
lama hidup didunia rajin sholat serta ibadah lainnya namun ketika ditimbang
dihari kiamat pahalanya tidak ada, dia heran dan bertanya “dimana pahala sholat
yang saya lakukan ya Allah? Pahala shodaqoh serta tadarrus dan juga puasa?”
Lalu Allah menjawab “bukankah kamu
sholat hanya untuk diluluskan proyekmu? Kan sudah saya loloskan. Kamu juga
shodaqoh untuk mendapatkan rezeki lebih, kan sudah saya beri. Sekarang ya tidak
ada lagi”
Kira kira seperti itu gambaran dari
cerita sahabat saya tentang orang yang menukar pahala akhirat untuk sekeping
kenikmatan dunia. Bukankah meruginya seseorang jika ia melakukan hal itu.
Maka saya mentela’ah semua tujuan
sholat saya dari dahulu semata mata meminta imbalan yang ada didunia. Sungguh
menyesal kenapa tidak bertemu dengan sahabat saya ini dari dahulu kala. Dengan
itu saya merubah tujuan ibadah saya untuk kehidupan akhirat. Saya yakin Allah
akan penuhi dunia saya. Aamiin Yaa Robbal ‘alamiin. Bukankah Allah sudah
menjamin kehidupan kita di dunia? Hingga rezeki seekor cacing didasar laut pun
sudah Allah atur Sedangkan untuk akhirat kitalah yang akan menentukannya, mulai
menata akhirat kita didunia.
Baiklah sudahkan kalian menikmati
kisah saya ini? Bagaimana manfaatnya dari kisah yg semalam? Kisah ini saya
ambil hikmahnya untuk ikhlas beribadah. Sampai berjumpa dihalaman berikutnya
#THEWAYOFSUNNI
THE HARD THING TO BE HONEST
Banyak orang sepakat bahwa yang
paling sulit di dunia ini adalah menjaga keikhlasan hati, benarkah seperti itu?
Hati yang bersih dan bening akan memancarkan cahayanya melalui tindakan –
tindakan yang mengandung kebaikan tanpa rasa ragu sedikit pun. Apakah kamu setuju?
Kalau saya setuju.
Kebaikan yang bersumber dari hati
akan sampai kepada puncak kebahagian yang alami dan hanya orang tertentu yang
dapat merasakannya. Banyak sekali hal yang mesti kita gali dalam mempelajari
ilmu as – sunnah terutama tentang risalah hati.
Hati akan mengeras apabila terus
menerus diisi dengan maksiat. Allah Azza Wa Jalla Sang Maha Pembolak Balik hati
sangat mencintai hamba yang hatinya condong pada kebaikan dan dengan sekuat
tenaga menutup dengan rapat kebaikan yang telah dilakukan tersebut. Menutup dengan
rapat? Maksudnya?
Mungkin teman teman masih bingung
dengan tujuan obrolan saya, baik akan saya berikan contoh yang In Syaa Allah
bisa bersama kita mengambil manfaatnya untuk dijadikan pelajaran dalam
meningkatkan iman dan taqwa kita sebagai mukmin yang wajib menuntut ilmu.
Hati tanpa kita suruh sudah pasti
akan mengamati dunia. Memperhatikan ritme pergolakan dunia sudah menjadi hal
yang biasa dan tak jarang sekali hati yang lemah ikut terbawa arus oleh
kejamnya dunia.
Salah satu penyakit hati manusia
ialah hubbud dunia atau yang sering kita dengar artinya ialah cinta dunia. Bukankah dunia dimata Allah hanya seperti
sebelah seekor sayap nyamuk? Lantas mengapa kita mati – matian mengejar dunia
meninggalkan kewajiban sebagai hamba Allah? Apa yang kita cari sebenarnya?
Harta? Kedudukan? Anak yang sukses? Istri yang cantik? Kembali lagi kepada
tujuan kita diciptakan yaitu untuk menyembah Allah Azza Wa Jalla.
Kewajiban seorang muslim ialah
menyembah Allah dengan sebaik baiknya ilmu yang benar. Maka kita harus menuntut
ilmu dengan banyak cara salah satunya ialah dengan menghadiri majlis ta’lim.
Hadir saja tidak cukup. Kita harus hadir disitu dengan membawa hati kita dalam
duduk yang tenang serta fikiran yang
terkontrol serta niat yang lurus.
Dunia hanya sebentar untuk itu jangan
terlalu memaksakan diri untuk mampu mengikuti arusnya yang justru akan
menghancurkan hati yang sifatnya condong.
Pada halaman sebelumnya saya sudah
katakan bahwa hati tidak bisa berjalan dengan dua kubu yaitu kebaikan dan
kemaksiatan. Jika kalian melakukan kebaikan hendaklah memupuknya dengan
menambah kebaikan lainnya. Sedangkan jika kalian melakukan kemaksiatan maka hal
baik akan tersingkirkan oleh maksiat tersebut.
Jika Allah telah memberikan hidayah
kepada kita maka hendaklah menjaga hati kita untuk senantiasa mengingat Allah.
Sedang hidayah hakikatnya dicari bukan ditunggu. Terkadang disitu saya merasa
heran kenapa ada orang yang mengatakan “belum datang hidayah” sangat tidak
cocok sekali kata kata tersebut seolah enggan untuk kembali kepada Allah. Padahal
Allah setiap hari memanggil kita untuk datang kepadanya melalui sholat fardu 5
waktu. Begitupun kita sering lengah hingga mengakhirkannya.
Misalnya begini kita sedang menelepon
seseorang pada waktu subuh kemudian tidak dijawab, nomor teleponnya aktif tapi
tidak diangkat. Ya kita berpikir positif saja dong ya mungkin belum bangun.
Lanjut lagi pada waktu siang kita telepon lagi tetap tidak diangkat padahal
sedang online. Kemudian petang kita telepon lagi lalu tidak dijawab lagi
padahal dalam keadaan online juga. Sampai waktu maghrib dan isya
ditelepon tetap tidak diangkat, nah gimana perasaan kalian? Sakit bukan
diabaikan ? Mungkin kita akan marah mengutuk orang tersebut karena tidak
menghargai kita. Atau bahkan kita akan memblokir orang tersebut dari hidup
kita.
Begitulah hal yang dirasakan oleh
Allah berkali kali diabaikan padahal Allah sama sekali tidak membutuhkan sholat
kita. Kita sendirilah yang akan merasakan akibatnya. Akan tetapi Allah Azza Wa
Jalla Maha Pemaaf kepada hambanya yang jujur dengan hatinya. Ia akan menerima
taubat yang sungguh – sungguh dari hambanya. Begitu mulianya Allah kepada kita
yang hina ini.
Maka yang perlu diperbaiki disini
adalah hati. Hati kita yang telah lama mati oleh ribuan keinginan untuk
menapaki dunia hingga membuat hati usang kering kerontang layaknya mawar dipadang
pasir, tentu akan mati ya. Benar itulah hati kita, mati.
Hati kita itu butuh obat mujarab
dalam bentuk siraman yang membuatnya hidup kembali dan segar. Tahukah kalian
apa itu obatnya ? Obatnya ialah duduk di majelis ilmu mendengarkan kajian.
Karena jika kita sudah duduk dimajelis ilmu maka tidak akan lagi terpikir oleh
kita permasalahan rumit yang sedang kita hadapi. Tuntutan hidup yang sangat
melelahkan terpinggirkan sementara oleh tetesan air nasehat yang menghidupkan
kembali hati yang mati. Hati kita akan menjadi istirahat dari hiruk pikuk
dunia. Jika tidak mampu menghadiri majlis ilmu secara langsung, teman – teman
bisa melihatnya dari internet namun saran saya langsung saja ke tempatnya.
Namun jika sudah menghadiri kajian namun tetap terpikir dengan hal dunia wah
itu hatinya keras sekali butuh waktu lama untuk menyegarkannya.
Respon hati terhadap kebaikan bisa
menjadi tolak ukur kita dalam melihat kualitas hati. Pada contoh lain tak
jarang sekali kita jika berpuasa telah menggadaikannya dengan sanjungan orang
lain. Jika menahan puasanya saja itu bukanlah hal yang sulit. Yang sulit itu
ialah menjaga hati ketika berpuasa.
Banyak dari kita jika berpuasa mampu
menahan lapar dan haus. Dari subuh sudah ikhlas melakukan banyak kebaikan
kebaikan demi menabung pahala, seperti sholat fardu, bertadarus lanjut berdoa
dengan tulus dan ikhlas kepada Allah tanpa sedikitpun keraguan.
Ketika matahari sudah terbit hati
masih ikhlas melakukan sholat dhuha serta kebaikan lainnya, namun ketika siang
hari tiba hati mulai gelisah. Bukan gelisah karena lapar melainkan gelisah
karena belum ada yang nawarin makan. Maksudnya? Jadi begini
Bukankah jika satu orang saja yang
menawarkan kita makan maka disitulah kejujuran hati ditanya. Ketika kita
menjawab dengan penolakan lalu menjelaskan bahwa kita sedang berpuasa disitulah
letak nodanya yaitu sebisa mungkin kita menutupi kebaikan yang kita lakukan
dihadapan manusia. Alternatif yang bisa kita lakukan adalah menghindarkan diri
dari orang lain yang berpotensi bakal bertanya hal serupa. Sebaiknya kita
sembunyikan ibadah kita.
Biarlah hanya Allah yang mengetahui
kebaikan yang kita lakukan, karena semakin sedikit orang mengetahui kebaikan
kita maka Allah semakin mencintai kita. Kejujuran hati dalam melakukan kebaikan
hanya terkhusus untuk Allah Azza Wa Jalla. Tidak ada rasa ingin dipuji oleh
orang lain bahkan sebaik baiknya kebaikan adalah kebaikan yang dilupakan. Tidak
perlu diingat karena hal itu hanya akan menumbuhkan rasa sombong pada hati
kita.
Itulah sedikit kisah yang InSyaa
Allah teman teman bisa ambil manfaatnya. Menutupi kebaikan yang telah kita
lakukan, seperti menghadiri majelis ilmu, berpuasa dan lainnya.
#THEWAYOFSUNNI
HEART IS PRIORITY
Pada episode kali ini saya akan
membahas tentang prioritas. Apakah kamu punya prioritas? Seperti apa prioritas
itu? Keluarga? Pekerjaan? Hati? Perasaan? Baiklah pada sesi ini mari kita uleg
uleg tentang menjadikan hati sebagai prioritas. Lets go!
Ada perkara yang sering menjadi
benalu dalam hati manusia. Dimana benalu tersebutlah yang akan menyebabkan hati
kita untuk mendapat keikhlasan yang sebenarnya.
Dengan itu jika kita sudah menyadari
kehadiran benalu tersebut hendaklah kita dengan bersegera menyiapkan gunting
untuk memotong benalu itu dari hati kita. Perkara tersebut ialah hubbud dunya
atau yang biasa disebut cinta dunia.
Sering sekali kita menganggap bahwa
dunia adalah segalanya. Sejatinya dunia adalah jembatan bukan tujuan. Siapapun
yang telah menjadikan dunia hanyalah pijakan atau jembatan menuju kepada urusan
akhiratnya maka dia akan mencarinya dengan bersahaja tanpa menghalalkan segala
cara untuk mendapatkannya.
Ada 5 sifat pencinta dunia yang tidak
ada manfaatnya jika bermegah megahan.
Yang pertama Allah akan membuatnya
sibuk dengan segala urusan dunia. “Cinta
dunia adalah pangkal segala kerusakan” Ali Bin Abi Tholib
Yang kedua Allah akan menjadikannya
tidak pernah merasa cukup, sebab rasa cukup itu datangnya dari Allah.
Yang ketiga Allah akan berikan
kelelahan yang tidak ada ujungnya
Yang keempat meninggalkan kewajiban –
kewajiban besar salah satunya adalah sholat
Yang kelima susah bersedekah. Sifat
bakhil atau pelit pasti dimiliki para pencinta dunia kerena pekerjaan mereka hanya
mengumpulkan harta dan menghitung hitungnya setelah mendapatkannya dia akan
malas menginfaqkannya.
Kata sahabat Ali Bin Abi Tholib “Berapa
banyak orang yang menghabiskan usianya untuk mencari harta lalu sebelum dia
menikmatinya Allah mencabut nyawanya, ahli warislah yang menikmatinya.
Celakanya dia yang terkena hisab atas harta yang ia kumpulkan”.
Obat untuk orang yang cinta dunia ialah
qana’ah. Qana’ah artinya merasa cukup atas rejeki yang telah diberikan oleh
Allah kepada kita. Cara Allah memberikan hati kita sifat qana’ah ialah selalu
melihat kebawah dan jangan selalu lihat ke atas.
Lalu laksanakan kewajiban jangan
pernah tinggalkan dalam kehidupan sehari hari. Karena sejatinya ada milyaran
manusia dari zaman nabi Adam As yang ingin dihidupkan kembali untuk bersujud
kepada Allah.
Pada kenyataannya yang kita cari mati
matian di dunia tidak akan dibawa mati barang secuil emas pun.
Sesungguhnya akhirat jauh lebih penting
dari pada urusan dunia. Akan tetapi tidak dengan menceraikannya dari dalam
kehidupan setiap muslim yang beriman.
Salah besar orang yang telah
mengatakan bahwasanya islam menceraikan dunia, karena Allah tidak pernah
mengharamkan apa yang sudah ia halalkan dalam urusan dunia selama itu dalam
batas kewajaran.
Carilah dunia untuk mendukung akhirat
kita karena sebaik baik dunia adalah dunia yang dimiliki oleh orang yang
sholih, yang mendermakan hartanya kepada jalan Allah untuk kebaikan Allah.
Sesungguhnya siapapun hari ini yang
mengugguli kita dalam urusan dunia, katakan pada jiwamu, saya akan mengungguli
dia dalam urusan urusan akhiratnya.
Dan siapapun hari ini yang terkejut
dan terpesona dalam urusan dunia, katakanlah pada benda yang membuat kita
terpesona pada urusan dunia. Sesungguhnya kehidupan akhirat jauh lebih menjadi prioritas
sedang dunia akan terlewati. Tidak apa terlihat miskin harta asal tidak miskin
ilmu. Tidak apa penampilan kurang menarik dari pada tampil menarik hasil riba,
oh tidak bisa! Bukankah kata Rasulullah orang miskin 40 tahun lebih dahulu
masuk kedalam syurga. Akan tetapi walau hidup miskin tetap harus kaya ilmu dan
adab ya. Sebab menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim.
Saya pernah membaca sebuah tulisan
yang menarik hati kira kira isinya seperti ini. Jika niat ibadah bukan untuk
Allah akan tetapi untuk dunia maka ibadah tersebut tidak akan diterima oleh
Allah.
Pertanyaannya bagaimana caranya agar
ibadah kita tidak tertuju pada dunia? Pada
bab sebelumnya sudah saya beri gambaran tentang menggadaikan iman demi urusan
dunia. Kali ini saya beritahu cara agar tidak salah niat.
Caranya adalah dengan menyembunyikan
ibadah. Maksudnya gimana ?
Ini dibaca dengan benar ya mari kita simak.
Menyembunyikan ibadah artinya kita
beribadah hanya kita dan Allah yang mengetahui.
Sebab Akan tiba harinya dimana kita dihisab
oleh Allah. Dimana kita akan dipanggil satu persatu untuk menghadap Allah. Jika
kita adalah orang yang sholih maka Allah akan turunkan kanafa yaitu
tirai pembatas. Tirai yang akan menutup mukmin itu dari pandangan manusia
lainnya untuk kemudian dihisab oleh Allah. Jika dia bukan orang yang sholih
maka Allah akan perlihatkan seluruh perbuatannya selama di dunia dihadapan seluruh
manusia dari zaman nabi Adam As hingga zaman nabi terakhir Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yaitu kita. Dapat kita bayangkan malunya luar
biasa. Maksiat kita dilihat oleh orang. Maka dari itu hendaklah kita latihan didunia
dalam menghadap Allah dengan kesendirian. Rajin- rajinlah beramal sholeh ketika
sendiri yang hanya ada kita dan Allah. Rajin sholat dimalam hari mengadukan
semua keluh kesah dan ketakutan akan hari akhir hanya berdua dengan Allah.
Bersemangatlah beribadah ketika
sendiri jangan mencurangi hati kerena diri sendirilah yang akan menanggung
akibatnya.
Bersemangat melakukan ibadah ketika ada
orang sedangkan ketika sedang sendiri justru bermalas – malasan. Hindari sifat
buruk yang sangat Allah benci ini. Prioritaskan kejujuran hati karena Allah
senang kepada hambanya yang memiliki hati yang jujur.
Ketika kita sudah banyak menyembunyikan
ibadah dari orang – orang maka janganlah sampai kita mengidap penyakit ujub
yaitu berbangga diri. Justru hal ini akan mengurangi pahala yang sudah ditabung.
Jadilah kita sebagai orang yang sibuk
dengan diri sendiri dalam artian memperbaiki diri menjadi lebih mendekat kepada
Allah yang kemudian memberikan manfaat kepada orang lain.
Karena sebaik – baiknya manusia
adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain dan mendahulukan saudaranya.
#THEWAYOFSUNNI
Profil penulis namanya adalah Sri Rezeki
yang berasal dari sudut selat melaka yang disebut Tanjung Balai. Kota kecil ini
terkenal sebagai kota penghasil kerang hingga simbol kota tanjung balai adalah
kerang.
Dari medan bergerak ke tanjung balai hanya
berjarak sekitar 5 jam perjalanan.
Jika kalian ingin info lebih lanjut bisa buka instagram penulis yaitu
@sullenloadisfull
Pada bulan oktober lalu dia berusia
berusia 23 tahun.
Hobi menulis digeluti sejak dua tahun
terakhir. Belum ada buku solo yang terbit original karya dirinya namun ia akan
mewujudkannya.
Telah mengikuti beberapa event lomba
cipta cerpen dan berakhir bukunya diterbitkan dalam bentuk antologi karya
bersama dengan judul Story of Millenial dan Goresan Pena Sang Penutur. Jika
berminat ingin baca bisa hubungi penulis dari instagram.
Penulis merupakan anak ke empat dari
lima bersaudara. Motivasi untuk menjadi penulis adalah beliau ingin namanya ada
tercetak didalam buku dan buku tersebut dapat memberikan manfaat kepada
pembaca.
Penulis adalah tipe orang yang sulit
membangun relasi dengan orang baru jika kalian ingin menjadi temannya boleh
follow instagramnya.
Comments
Post a Comment